PW IPNU Jawa Barat Gelar Seminar “Menjaga Indonesia Merawat Kebhinekaan”

Bandung, 2 Desember 2016,- Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Barat menggelar seminar dengan tema “Menjaga Indonesia, Merawat Kebhinekaan” yang digelar di Aula Fakultas Adab dan Humaniora UIN Bandung, Rabu lalu (30/11/2016).

Ketua Umum PP IPNU, Asep Irfan Mujahid mengatakan, seminar ini bekerja sama dengan BEM Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung yang diikuti hampir 300 peserta mulai dari mahasiswa, Kader IPNU dan OKP se-Jawa Barat.

‎Seminar ini bertujuan dengan adanya persoalan kebangsaan yang semakin kompleks, maka digalakkan kembali sosialisasi dengan menjaga kebhinekaan. Terlebih persatuan bangsa kini terancam, dikhawatirkan masyarakat akan  terpecah belah. Semangat toleransi pada keberagaman kini memudar dan pada saat ini umat islam dipersepsikan menentang kebhinekaan.

BACA YUK:  Pj Gubernur Jabar : Pemdaprov Jabar Terus Dukung Kemajuan Kabupaten Cirebon

“Padahal dalam sejarah NKRI, umat Islam Indonesia sangat berkontribusi besar dalam mengawal keragaman dan mendasarkan pondasi negara ini pada keberagaman masyarakat. ‎Spirit keindonesiaan terbentuk atas kerja peradaban secara kolektif, yang dilakukan oleh lintas suku, agama dan ras,” ujranya.

Untuk itu, sudah saatnya kita tampil kembali turun ke jalan, melakukan gerakan sosial dengan memberikan edukasi publik khususnya yang berkaitan dengan  politik kebangsaan. Pasalnya, mayoritas masyarakat lebih percaya dengan arus informasi viral di media sosial, dengan tanpa memperdulikan kebenarannya dan kondisi seperti ini sangat berbahaya dan dapat mengancam kebhinekaan, ditambah dengan konflik antar kelompok dengan sangat mudah bisa diprovokasi oleh issu di media sosial.

BACA YUK:  Selama Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisatawan ke Kota Cirebon Meningkat

“Indonesia tak akan sukses bila hanya ada Islam di dalamnya, sehingga bhineka harus tetap dijaga,” lanjutnya.

Selain itu, Ketua Departemen Sosiologi UGM, Arie Sudjito mengatakan, ‎persoalan Indonesia dulu untuk menghentikan imperialisme. Ditambah dengan corak Indonesia itu terbentuk dari keberagaman, dengan keberagaman tersebut yang mengikat Indonesia.

Tantangannya kini adalah kemakmuran dan benturan yang dihadapi adalah imperialisme baru dan perpecahan di antara kita. P‎adahal keberagaman itu mampu membentuk spirit keadilan Indonesia. Jelas konstitusi kita itu membahas tentang keberagaman, ‎dan bukan pada perbedaan agama dan etis.

BACA YUK:  Gelar Bazar Ramadan di Pendopo Bupati Cirebon, Sambil Kenalkan Produk UMKM

“Umat Islam perlu peka dan peduli biar gak terlibat dalam benturan ini, bayangkan bila ini tak dicegah. Untung dulu ada NU dan Muhammadiyah yang mencegah itu. Semua masyarakat harus peduli dengan kondisi bangsa, dengan ikut memikirkan bangsa yang tetap menjaga persatuan,” pungkasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *