Pameran Lukisan Ruwart di Cirebon Dimeriahkan 58 Perupa dari 13 Kota
Cirebon,- Dalam rangka memperingati Hari Persaudaraan Sedunia, Laskar Macan Ali (LMA) Cirebon bekerja sama dengan para perupa menggelar pameran lukisan. Dengan mengusung tema “Ruwart”, Pameran lukisan ini berlangsung di Gedung Creative Center Ahmad Djuhara, Kawasan Gedung Negara, Krucuk, Kota Cirebon mulai 4 – 9 Februari 2022.
Prabu Diaz, Panglima LMA mengatakan event ini dalam rangka peringatan Hari Persaudaraan Sedunia sekaligus menggelar kegiatan ruwatan atau selametan dan pembuka pameran lukisan nasional dari para pelukis yang ada di Indonesia.
“Pelaksaan pameran lukisan ini dalam rangka memperingati hari Persaudaraan sedua bersama dengan puluhan pelukis dari beberapa kota di Indonesia. Acaranya mulai tanggal 4 sampai 9 Februari 2022,” ujar Prabu Diaz
Prabu Diaz menyampaikan peringatan Hari Persaudaraan Sedunia ini, pihaknya ingin menyampaikan kepada seluruh dunia bahwa kita semua bersaudara. Menurutnya, kita butuh cinta perdamaian dan juga cinta toleransi.
“Maka kami dari Cirebon Jawa Barat ingin mengumandangkan kepada seluruh dunia, bahwa kita semua adalah bersaudara. Jangan ada permusuhan, jangan ada konflik dan kita jaga bumi ini,” ujarnya.
“Acara ini juga diwarnai dengan Ruwatan, Ruwatan ini adalah acara tradisional yaitu doa, selametan yang dilakukan oleh masyarakat untuk meminta kepada yang maha kuasa agar terhindar dari marabahaya,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prabu Diaz mengapresiasi kepada perupa yang menggambarkan perdamaian dunia melalui hasil karya lukisannya.
“Kami berharap kegiatan yang kami tampilkan ini akan berdampak pada kedamaian dunia, Cirebon dan Bangsa ini. Yuk kita jaga sama-sama perdamaian,” harapnya.
Sementara itu, Hade Erman, Koordinator Perupa mengatakan pameran lukisan Ruwart ini dalam rangka silaturahmi bersama 58 perupa dari 13 kota. Mulai dari perupa Ciayumajakuning, Tegal, Brebes, Cianjur, Subang, Bandung, Jakarta, Depok, dan Banyuwangi.
“Pameran lukisan ini mengangkat konsep tematik dan unik, namun layak ditampilkan. Untuk tema Ruwart sendiri berarti mensucikan lagi dan untuk menolak segala marabahaya atau yang lainnya. Tapi ini digabungkan dengan art atau seni,” ujarnya.
“Jadi tema Ruwart ini pengabungan dua istilah dan menjadikan momentum pertemuan perupa,” sambungnya.
Hade berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan, karena Cirebon menjadi kota budaya yang besar. Bahkan, para perupa dari luar Cirebon, kata Hade, mengakui perupa yang berasal dari Cirebon. (AC212)