Mengenal Kereta Singa Barong Keraton Kasepuhan Berteknologi Modern

Cirebon,- Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki kereta kencana yang dinamakan Kereta Singa Barong. Kereta Singa Barong dibuat pada tahun 1549 Masehi oleh Pangeran Losari.

Kereta Singa Barong adalah sebuah kereta yang bentuknya terdiri dari bagian tubuh burung, gajah, dan naga.

Kiman Sugiman, Wakil Kepala Bagian Pemandu Keraton Kasepuhan mengatakan kereta singa barong merupakan kendaraan khusus Sultan sehingga istrinya pun tidak boleh menaiki kereta tersebut.

“Kereta Singa Barong digunakan untuk kendaraan Sultan pada acara-acara adat dan ditarik oleh empat ekor kerbau bule,” ujarnya kepada About Cirebon, Sabtu (25/8/2018).

Ia menjelaskan, Kereta Singa Barong asli buatan Cirebon atas prakasa dari Gusti Panembahan Pakungwati yang merupakan arsitek kereta singa barong dibuat oleh Panembahan Losari.

BACA YUK:  Masa Angkutan Lebaran 2024, Daop 3 Cirebon Kerahkan 305 Petugas Keamanan

“Panembahan Losari membuat kereta singa barong tersebut merupakan perpaduan dari beberapa budaya. Ada kata Paksi, Naga dan Liman ,” bebernya.

Menurutnya, Paksi diambil dari bahasa Sanskerta yang artinya sayap, kemudian naga bentuk kepalanya, dan liman artinya gajah dari bahasa sanskerta. Tiga lambang tersebut mengartikan bahwa Cirebon menjalin persahabatan dengan tiga negara dan tiga budaya.

Seperti liman atau gajah, lanjut dia, menandakan Cirebon telah menjalin persahabatan dengan negara India yang berkebudayaan Hindu. Kemudian bentuk kepala naga, itu dari China dengan berkebudayaan Budha.

BACA YUK:  Kerja Sama dengan Cirebon Tiket, Sociamedic Clinic Berikan Harga Spesial Treatment Hemat

“Lalu, sayap atau paksi dalam arti di kereta kecana tersebut adalah burok, kendaraan Nabi Muhammad semasa Miraj dan mengambarkan bahwa Cirebon sudah menjalin persahabat dengan negara Timur Tengah yang berkebudayaan Islam,” jelasnya.

Menurutnya, Kereta Singa Barong digunakan untuk upacara-upacara kebesaran seperti penobatan raja, upacara kirab agung, serta peringatan tahun baru islam.

“Kereta Singa Barong dari Sunan Gunung Jati kemudian diteruskan kepada turunannya dan berakhir digunakan pada tahun 1942 Masehi. Hinga sekarang kereta tersebut ada di Museum Keraton Kasepuhan Cirebon,” ungkapnya.

Kereta Singa Barong ini memiliki teknologi yang modern dengan menggunakan suspensi pegas lempengan besi, serta badan kereta diikat dengan sabuk dari bahan kulit kerbau.

BACA YUK:  Bupati Imron Berikan Penghasilan Tetap dan BPJS Ketenagakerjaan untuk Para Kuwu dan Perangkat Desa

Sehingga, ketika kereta berjalan tidak ada guncangan. Badan kereta berayun maju mundur, sehingga menggerakan lidah pada mulut kepala naga kereta keluar masuk dan menggerakan sayap mengepak seolah mau terbang.

Kemudian, Kiman menjelaskan pada tahun 1996, karena akan ada Festival Keraton Nusantara di Indonesia, Kereta Singa Barong dibuatlah replikanya untuk dikirab pada tahun 1997.

“Kereta Singa Barong yang replika, sekarang masih digunakan untuk acara-acara kebesaran seperti Festival Keraton Nusantara pada tahun 2017 kemarin,” tutupnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *