Malam Tahun Baru Imlek di Vihara Dewi Welas Asih Berlangsung Khidmat
Cirebon,- Malam perayaan Tahun Baru Imlek 2019, ratusan masyarakat Tionghoa di Kota Cirebon memadati Vihara Dewi Welas Asih, Jalan Kantor, Kota Cirebon, Senin (4/2/2019) malam.
Pantauan About Cirebon, suasana malam tahun baru Imlek 2019 di Vihara Dewi Welas Asih begitu sangat terasa. Tampak pula masyarakat Tionghoa yang beribadah di Vihara begitu Khidmat.
Turut hadir dalam perayaan malam tahun baru imlek kali ini, Wakil Wali Kota Cirebon, Hj. Eti Herawati didamping Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Harry Saputra Gani (HSG).
- Kedamaian Bisa Terjaga di Kota Cirebon
Wakil Wali Kota Cirebon, Hj. Eti Herawati dalam kesempatan tersebut mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek kepada seluruh masyarakat yang merayakan.
“Intinya pada perayan tahun baru imlek ini, harapan kami kedamaian bisa terjaga di Kota Cirebon,” ujarnya kepada awak media.
Selain mengunjungi Vihara Dewi Welas Asih, Wakil Wali Kota Cirebon juga mengunjung beberapa vihara yang ada di Kota Cirebon.
“Rencananya nanti pada saat perayaan Cap Go Meh, saya juga akan hadir,” ungkapnya.
- Masuk Kalender Wisata Kota Cirebon
Cirebon dengan berbagai budaya yang sangat luar biasa, seperti perayaan keagamaan ini bisa menjadi agenda wisata untuk Kota Cirebon.
Menurut Eti, seluruh event-event yang ada di Kota Cirebon baik budaya, kesenian, hingga perayaan keagamaan seperi ini sudah dimasukan kedalam kalender wisata yang ada di Kota Cirebon.
“Apalagi kan, kalender tahunan di Kota Cirebon sudah kita buat. Setiap bulannya dalam kalender sudah ada kegiatan event. Ini juga (perayan tahun baru imlek) termasuk salah event yang menyedot pengunjung,” terangnya.
- Akulturasi yang sangat luar biasa
Cirebon terkenal dengan akulturasi yang sangat luar biasa, kata Eti, kedepan Cirebon akan membuat kampung Pecinan, Kampung Arab, dan Kota Tua.
“Karena Cirebon akulturasinya sangat luar biasa, kita akan tonjolkan itu. Saat ini masih dalam proses,” katanya.
Menurut Eti, akulturasi di Cirebon merupakan kekayaan yang ada di kota Cirebon, dan tentunya kita harus menjaga dan saling menghargai antar sesama.
- Rangkaian acara malam Imlek
Sementara itu, Iwan Santori, selaku Ketua Panitia acara Imlek dan Cap Go Meh di Vihara Dewi Welas Asih menjelaskan kegiatan imlek ini merupakan agenda rutin yang diadakan setiap tahunnya, yang bertujuan untuk melestarikan budaya masyarakat Tionghoa.
“Semoga dengan kita melestarikan budaya ini dapat mempererat dan mempersatukan kerukunan antar umat beragama, serta kerukunan bangsa Indonesia pada umum,” ujar kepada About Cirebon.
Pada perayaan tahun baru Imlek di Vihara Dewi Welas Asih, Iwan memaparkan rangkaian acara malam ini para umat datang ke Vihara untuk melakukan sembahyang, penyalaan lilin, hingga beramah tamah.
“Malam imlek ini adalah malam terakhir di tahun 2569 penanggalan imlek. Jadi besok sudah masuk tahun 2570 dengan shio babi,” jelasnya.
- Shio Babi
Dalam penanggalan masyarakat Tionghoa, kata Iwan, ada 12 unsur shio, dan kebetulan tahun 2570 dalam penanggalan imlek masuk pada tahun shio babi.
“Semoga di tahun babi ini, kemakmuran membawa kepada mereka yang bershio babi dan juga kepada seluruh masyarakat Indonesia,” kata Iwan.
“Mudah-mudahan, kita semua bisa makmur, rukun dan bersatu, serta Indonesia dapat menambah maju,” imbuhnya.
- Makna Penyalaan Lilin
Pada malam tahun baru imlek, identik dengan penyalaan lilin. Di Vihara Dewi Welas Asih sendiri, jumlah lilin yang dinyalakan tidak terbatas, bahkan banyak juga umat yang langsung membeli lilin secara langsung.
Menurut Iwan, penyalaan lilin di malam tahun baru imlek memilik makna, yakni agar tahun baru nanti jalan kita dapat diterangi oleh cahaya, dan bisa mendatangkan kemakmuran.
“Untuk ukuran lilin yang ada disini mulai dari ukuran 20 kati hingga 2.000 kati,” terangnya.
Menurut Iwan, lilin yang dinyalakan di Vihara Dewi Welas Asih ini ada sekitar 300 sampai 500 lilin pada malam tahun baru imlek tahun ini. (AC212)