Lestarikan Kesenian Cirebon, Paguyuban Pangeran Mancur Jaya Gelar Lomba Tari Topeng Kelana Gaya Bebas

 

Cirebon,- Untuk melestarikan budaya, Paguyuban Pangeran Mancur Jaya menggelar lomba tari topeng kelana gaya bebas, Rabu (4/10/2023). Kegiatan yang berlangsung di Situs Balong Kramat Pangeran Mancur Jaya itu, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Raden Teja Maulana, selaku Juru Kunci Situs Balong Kramat Pangeran Mancur Jaya mengatakan kegiatan lomba tari topeng ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini, menurut Raden Teja, sudah diselenggarakan sejak tahun 2014.

BACA YUK:  Peringati Hari Kartini, Wabup Ayu Minta Kaum Perempuan Berkarya Secara Profesional

“Lomba tari topeng ini adalah acara tahunan yang diselenggarakan di Balong Kramat Pangeran Mancur Jaya yang dinaungi oleh Paguyuban Pangeran Mancur Jaya. Acara ini dalam rangka memperingati Maulid Nabi,” ujar Raden Teja kepada About Cirebon.

Lomba tari topeng kelana gaya bebas tahun 2023 ini, kata Rade Teja, diikuti sebanyak 52 peserta dari wilayah III Cirebon. Awal diselenggarakannya lomba tari topeng ini, menurut Raden Teja, sudah ada sejak tahun 2014.

“Lomba ini sudah ada sejak tahun 2014 sampai sekarang. Lomba ini untuk memeriahkan acara Maulid di Balong Kramat Pangeran Mancur Jaya. Diadakannya lomba tari topeng kelana ini bertujuan untuk melestarikan budaya dan kesenian Cirebon kepada anak-anak,” katanya.

BACA YUK:  Bupati Cirebon Bersama Forkopimda Cek Kesiapan Penanganan Mudik

“Peserta juga dari wilayah III Cirebon, seperti Indramayu, Kuningan, Majalengka, dan Cirebon,” sambungnya.

Lomba tari topeng kelana gaya bebas ini dibagi menjadi dua kategori usia. Untuk kategori A untuk usia 5 – 9 tahun dan kategori B untuk anak usia 10 – 14 tahun. Hal ini, menurut Raden Teja, berdasarkan masukan-masukan dari para peserta untuk dibagi menjadi dua kategori.

Pihaknya berharap lomba tari topeng ini bisa terus diselenggarakan, agar anak-anak kita bisa meneruskan kesenian dan Kebudayaan Cirebon, serta tetap lestari. Hal ini sebagai bentuk apresiasi kepada anak-anak yang sudah ikut melestarikan kebudayaan Cirebon. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *