Kasus Konfirmasi COVID-19 Tinggi, Kota Cirebon Masuk PPKM Level 3

Cirebon,- Berdasarkan hasil evaluasi dan sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negri (Inmendagri) Nomor 9 tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level, Kota Cirebon menerapkan PPKM Level 3. Penerapan tersebut bersamaan dengan beberapa daerah di Jawa Barat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan masuknya Kota Cirebon menjadi PPKM Level 3, karena penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 meningkat cepat. Dari data yang masuk sampai hari ini, lanjut Agus, terdapat 154 kasus terkonfirmasi positif COVID-19.

“Kalau kita lihat kasus konfirmasinya sudah masuk di level 3, tapi untuk penambahan di rawat inap dan tingkat kematian masih di level 1. Salah satu yang berpengaruh terhadap leveling ini ternyata tracing kita masih di bawah 15, sehingga itu menjadi penilaian mengapa masuk di level 3,” ujar Agus saat ditemui Gedung Setda Kota Cirebon, Selasa (8/2/2022).

Sebetulnya, kata Agus, sudah melakukan upaya tracing, dan tracing ini bisa menambah kasus konfirmasi. Sehingga kasus konfirmasinya semakin banyak.

“Termasuk kegiatan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) di tingkat sekolah dasar (SD), SMP, SMA ada beberapa dilaporkan yang positif. Termasuk di SMAN 1 dan SMAN 2 Kota Cirebon ada penambahan kasus,” katanya.

Terkait dengan jumlah sekolah yang siswanya terkonfirmasi COVID-19, kata Agus, saat ini masih dilakukan validasi data dan akan dirapatkan. Agus juga meminta kepada Dinas Pendidikan untuk memetakan secara keseluruhan berdasarkan data yang ada hari ini.

“Kita juga akan mengambil langkah apa yang harus dilakukan berkaitan dengan di leveling 3 ini. Baik itu untuk PTM, kegiatan sosialisasi edukasi di masyarakat, termasuk penerapan protokol kesehatan,” jelasnya.

“Kita juga sudah bicarakan dengan Kapolres dan Dandim, mungkin kita akan turun ke lapangan kembali untuk mengingatkan masyarakat, termasuk juga membagikan masker,” sambungnya.

Terkait dengan PTM, tambah Agus, jika dilihat dari leveling 3 ini masih bisa dilakukan PTM dengan kapasitas 50 persen. Namun, menurut Agus, akan dilakukan pemetaan apakah dilakukan secara general atau parsial di masing-masing sekolah.

“Apapun nanti keputusannya, akan kita putuskan besok sekaligus dengan surat edaran Wali Kota,” pungkas Agus. (AC212)