Apakah Jenis Kelamin Bisa Berubah Selama Dalam Kandungan? ini Penjelasan dr. Yasmin Dermawan

Cirebon,- Ultrasonografi atau USG sering digunakan oleh dokter kandungan untuk mengetahui berbagai hal terkait perkembangan janin selama dalam kandungan. Salah satu fungsi dari USG tersebut untuk mengetahui jenis kelamin janin.

Namun, USG juga sering terjadi ketidakakuratan dalam melihat jenis kelamin sang bayi. Hal tersebut terjadi karena ada beberapa faktor, seperti pemeriksaan kandungan sudah besar atau kesalahan teknis.

Menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Cahaya Bunda Kota Cirebon, dr. Yasmin Dermawan, Sp.OG  jenis kelamin bayi saat lahir berbeda dengan hasil USG itu bukan karena jenis kelamin bisa berubah-ubah. Tapi, lanjut Yasmin, karena kesalahan atau kekeliruan dari USG.

BACA YUK:  Info Loker! Lowongan Kerja Terbaru untuk RS Irhamna di bulan April 2024

“Kesalahan ini umumnya karena USG untuk melihat jenis kelamin bayi tersebut dilakukan pada saat hamil sudah besar, ruangannya sudah sempit,” ujar dr. Yasmin kepada About Cirebon, Kamis (5/5/2022).

Untuk mengetahui jenis kelamin bayi, pemilik RSIA Cahaya Bunda ini menyarankan untuk memeriksa kandungan pada saat usia kandungan 5 sampai 7 bulan. Karena, jenis kelamin bayi juga sudah ditentukan saat sel sperma membuahi sel telur.

“Waktu yang ideal untuk mengetahui jenis kelamin bayi itu disaat usia kandungan 5 sampai 7 bulan. Dan untuk diketahui, jenis kelamin bayi itu sudah ditentukan saat sel sperma membuahi sel telur, apakah membawa sel sperma membawa kromosom X atau Y,” kata Yasmin.

BACA YUK:  MyRepublic Dinobatkan Sebagai Penyedia Internet Tercepat di Indonesia oleh Ookla®

“Usaha apapun setelah itu, tidak akan pernah bisa merubah jenis kelamin bayi tersebut,” sambungnya.

Sehingga, kata Yasmin, untuk melakukan program jenis kelamin bayi, tidak bisa setelah cek test pack positif atau sudah hamil. Namun, program tersebut dilakukan sebelum hamil.

“Jadi, kalau mau program jenis kelamin bayi tidak bisa saat sudah hamil. Tapi harus dilakukan sebelum hamil,” tandasnya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *