Tingkatkan Long Stay, ini Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon

Cirebon,- Setelah lebih dari 2 tahun menghadapi dampak pandemi COVID-19 dan mulai dibukanya Tol Cisumdawu, industri perhotelan di Kota Cirebon kini mulai terlihat pemulihan yang positif. Berdasarkan informasi dari Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, terjadi peningkatan dari tingkat okupansi atau keterisian kamar.

Disbudpar Kota Cirebon menyebutkan bahwa okupansi kamar di Kota Cirebon pada saat weekday rata-rata di angka 70 persen. Sedangkan saat akhir pekan atau libur nasional bisa lebih dari 70 persen.

Meskipun okupansi hotel terus mengalami kenaikan yang positif, ternyata lama menginap tamu atau long stay cenderung lebih singkat. Rata-rata tamu yang menginap hanya dalam satu malam. Oleh karena itu, Disbudpar Kota Cirebon sudah menyiapkan strategi agar long stay lebih meningkat.

BACA YUK:  Terapkan Friday Car Free, Pj Gubernur Jabar Ngantor ke Gedung Sate Naik Bus Bersama Pegawai

“Strategi bagaimana tamu bisa menginap di Cirebon lebih dari satu malam, pertama harus ditambah objek wisatanya. Jadi, ruang-ruang publik itu sebetulnya bisa dijadikan tempat atraksi, namun harus yang menarik. Sehingga orang bisa datang dan menikmati,” ujar Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya kepada About Cirebon, Sabtu (26/8/2023).

Selain itu, tambah Agus, harus saling berkolaborasi dengan Kelurahan maupun RW-RW, karena di setiap RW pasti memiliki keunggulan masing-masing. Dan itu, tambah Agus, bisa digali potensi itu dan di-creat menjadi salah satu destinasi wisata baru.

BACA YUK:  Pemda Kota Cirebon Gelar Sharing Knowledge Manajemen Talenta dalam Implementasi Sistem Merit

“Kemudian dalam skala yang lebih besar, kita sedang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan se-Ciayumajakuning. Kita akan mula kolaborasi mulai dari promosi event bersama, pelaksanaan kegiatan bersama, sehingga kita bisa menjual paket-paket itu bukan hanya satu kota atau satu kabupaten,” katanya.

Karena fasilitas dan amenitas banyak di Kota Cirebon, kata Agus, otomatis wisatawan akan menginap di Kota Cirebon. Namun, kunjungan wisatanya bisa ke wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan).

“Hal itu sebenarnya terjadi seperti di Yogyakarta. Jogja itu, orang datang ke Jogja menginap dan mereka berwisata ke Kaliurang, Borobudur, Gunung Kidul. Ini yang akan kita coba terapkan di Kota Cirebon dan langka menuju kesana sudah kita mulai, seperti perjanjian kerjasama dengan Dinas Pariwisata se-Ciayumajakuning,” bebernya.

BACA YUK:  Tingkatkan SDM yang Berkualitas, LPK Sudotsu Masa Depan Teken Kerja Sama dengan BGB Foundantion

“Kami juga berkolaborasi dengan Bank Indonesia dan PHRI akan menggelar table top di Yogyakarta pada tanggal 29 Agustus 2023. Kami juga mengundang teman-teman dari wilayah Ciayumajakuning untuk ikut kesana,” sambungnya.

Ke depan, tambah Agus, dalam penyusunan anggaran tentunya akan dikomunikasikan antar Kabupaten Kota, minimal untuk membuat Festival se-Ciayumajakuning untuk mengundang dinas-dinas dari luar Cirebon. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *