Tekan Penyebaran COVID-19, Ganjil Genap Kembali Diterapkan di Kota Cirebon untuk Plat Luar E

9 Februari 2022

Saat pemberlakukan Ganjil Genap di Kota Cirebon tahun lalu

Cirebon,- Sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 9 Tahun 2022, Kota Cirebon kembali memberlakukan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Untuk menekan penyebaran COVID-19, Polres Cirebon Kota akan memberlakukan Ganjil Genap (Gage) mulai pekan depan.

Selain akan menerapkan Ganjil-Genap, pihaknya juga akan mengoptimalkan kembali Satuan Tugas (Satgas) PPKM. Satgas PPKM tingkat kota akan melakukan penegakan protokol kesehatan di pusat perbelanjaan, pasar tradisional, restoran, cafe, tempat hiburan malam dan perkantoran.

Sedangkan Satgas PPKM tingkat kecamatan akan melakukan penegakan protokol kesehatan di kegiatan-kegiatan masyarakat, seperti resepsi pernikahan di masyarakat. Selain itu akan dilakukan kegiatan pembagian masker di tempat-tempat kerumunan untuk mencegah pelanggaran prokes.

BACA YUK: ASN Pemdaprov Jawa Barat Diingatkan agar Tetap Netral

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Fahri Siregar mengatakan kami akan menerapkan Ganjil Genap dan akan dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu. Sistem Ganjil Genap, lanjut Fahri, diberlakukan bagi kendaraan yang berplat di luar Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan).

“Dari luar kota, kita minta untuk tidak masuk ke dalam Kota Cirebon dan diseleksi oleh anggota yang di lapangan. Kendaraan berplat luar kota akan kita putar balik. Untuk kendaraan berplat luar dari Ciayumajakuning, namun ber-KTP Kota Cirebon diperbolehkan masuk,” ungkapnya.

BACA YUK: Antisipasi Lonjakan Trafik di Momen RAFI 2024, Telkomsel Optimalkan Kesiapan Jaringan

Menurut Fahri, penerapan Ganjil-Genap akan dilakukan di empat titik, yakni Bakorwil, Kedawung, Kalijaga, dan Penggung.

Kami juga, kata Fahri, meminta kepada pemerintah kota untuk menyediakan kebutuhan hidup dasar masyarakat yang melakukan isolasi mandiri dan terdeteksi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Karena pada saat mereka isoman, betul-betul melakukan isoman, tidak keluar dari rumahnya. Makanya kita meminta kepada Pemkot untuk memfasilitasi kebutuhan hidup dasar ini,” katanya. (AC212)