Tahun 2022, Merchant dan Pengguna QRIS Baru di Wilayah Ciayumajakuning Tumbuh Positif

Cirebon,- Perkembangan QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standar mengalami peningkatan sepanjang tahun 2022. Secara nasional, merchant dan pengguna QRIS pada tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 15.946.772 dari target sebesar 15.041.000 atau 106,02 persen. Hingga Oktober 2022, merchant dan pengguna QRIS sudah mencapai 27.539.618.

Sedangkan, untuk wilayah Jawa Barat realisasi penambahan pengguna QRIS pada tahun 2022 mencapai 3.101.440 dari target 2.713.000 atau mencapai 114,32 persen. Pada posisi Desember 2021 pengguna QRIS mencapai 3.236.991, sedangkan pada November 2022 sudah mencapai 6.338.431.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon, Hestu Wibowo mengatakan untuk perkembangan QRIS di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) secara jumlah merchant dari Desember 2019 sampai Desember 2022 meningkat sebesar 1,379 persen.

BACA YUK:  Volume Pemudik Menurun, Kondisi Lalulintas di Jalan Bypass Kota Cirebon Terpantau Ramai Lancar

“Selain itu, target 15 juta pengguna QRIS baru telah tercapai di bulan Oktober 2022, dan akan terus bertumbuh pesat selaras dengan hadirnya  fitur QRIS TTS (Tarik Transfer Setor).  Cross Border (lintas negara) serta target 45 juta pengguna baru dan 1 miliar volume transaksi QRIS di tahun 2023,” ujar Hestu dalam kegiatan Ngopi Bareng Media di KPw BI Cirebon, Jalan Yos Sudarso, Kota Cirebon, Selasa (17/1/2023).

Di wilayah Ciayumajakuning sendiri, kata Hestu, pencapaian merchant QRIS sampai dengan 16 Desember 2022 mencapai 455.807. Di Wilayah Ciayumajakuning, tambah Hestu, Kota Cirebon mencapai 224.971, Majalengka 78.041, Indramayu 85.800, dan Kuningan 66.995.

BACA YUK:  Pengurus SMSI Kabupaten Karawang Resmi Dilantik, Ada 35 Perusahaan Media Tergabung

“Implementasi penggunaan QRIS di KPw BI Cirebon tersebar di pasar, lingkungan instansi, pendidikan keagamaan, Apgakum, pendidikan umum, dan lainnya,” kata Hestu.

Selama tahun 2020 sampai Oktober 2022, kata Hestu, perkembangan nominal dan volume transaksi  QRIS di wilayah Ciayumajakuning terus mengalami pertumbuhan positif dan akan terus di dorong, selaras target QRIS tahun 2023. Hal ini guna meningkatkan ekonomi dan keuangan digital di wilayah Ciayumajakuning.

“Total Nominal transaksi QRIS di wilayah Ciayumajakuning dari Januari sampai Oktober 2022 mencapai Rp. 351,57 miliar dengan total volume transaksi sebanyak 5,31 juta kali,” ungkapnya.

Jika dirinci perwilayah, menurut Hestu, terbanyak di Kota Cirebon mencapai Rp. 125,57 miliar dengan volume sebanyak 1,40 juta kali. Kedua, ada Kabupaten Cirebon yang mencapai nominal Rp. 83,19 miliar dengan volume sebanyak 1,58 juta kali.

BACA YUK:  Bolu Gulung Empal Gentong, Inovasi Kuliner dari Swiss-Belhotel Cirebon

Di posisi ketiga Kabupaten Majalengka yang mencapai nominal Rp. 54,23 miliar dengan volume sebanyak 881,82 ribu kali. Posisi keempat ada Kabupaten Indramayu mencapai nominal Rp. 53,72 miliar dengan volume sebanyak 615,96 ribu kali, serta yang terakhir Kabupaten Kuningan mencapai nominal Rp. 34,86 miliar dengan volume sebanyak 816,17 ribu kali.

“Secara nasional pengguna baru QRIS di tahun 2023 ditargetkan sebanyak 45 juta dengan target volume transaksi QRIS sebanyak 1 Miliar,” pungkasnya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *