PT PNM Cabang Cirebon dan PT Waskita Beton Precast Tbk Gelar Kerja Bakti dan Tanam Mangrove
Cirebon,- PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Cirebon bersama PT Waskita Beton Precast, Tbk menggelar aksi kerja bakti massal. Kegiatan itu berlangsung di area pantai Muara Mundu, Kabupaten Cirebon, beberapa waktu yang lalu.
Kegiatan itu dihadiri pimpinan PT PNM Cabang Cirebon, Muhammad Komar, Manager Commdev Waskita Precast Tbk Risti Sukwini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cirebon Erus Rusmana, Camat Mundu Anwar Sadat, Kuwu Mundu Pesisir Khaerun, Ditjen PDSPKP dan juga Ditjen PRL Kementerian Kelautan dan Perikanan Dinas Lingkungan Hidup serta, melibatkan ratusan karyawan PT PNM cabang Cirebon.
“Kegiatan ini merupakan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) dengan melaksanakan kerja bakti massal berupa membersihkan sampah, memberikan alat pengangkut sampah dan penanaman mangrove,” ujar Muhammad Komar.
Kegiatan bersih-bersih itu, kata Komar, diawali dengan membersihkan sampah-sampah yang ada di area pantai Muara Mundu. Selain itu, kerja bakti juga dilakukan sampai ke lingkungan pemukiman penduduk.
“Tidak hanya di area pantai Muara Mundu saja, kerja bakti massal yang melibatkan ratusan karyawan kita juga turut membersihkan sampai ke pemukiman warga,” katanya.
“Kami juga memberikan bantuan berupa tiga gerobak sampah dan tempat sampah,” sambungnya.
Untuk meningkatkan potensi wisata yang ada di Mundu Pesisir, PT PNM Cabang Cirebon juga melakukan penanaman bibit pohon mangrove. Sedikitnya ada 5 ribu bibit yang ditanam di sekitar area pantai.
“Untuk menunjang potensi wisata, kami bersama PT Waskita Beton Precast juga menanam sekitar 5 ribu pohon mangrove. Hal ini untuk menjaga kelestarian lingkungan alam di sekitar pantai,” jelasnya.
Tidak hanya sampai itu, PT PNM dan PT Waskita Beton Precast juga mendukung projek apartemen kepiting. Project itu diberikan kepada para nelayan di sekitar Mundu Pesisir.
“Project ini untuk membantu para nelayan agar bisa dapat penghasilan tambahan. Project apartemen kepiting ini untuk proses penggemukan, sehingga nantinya akan berdampak pada nilai jual dan ekonomi,” pungkas Komar. (HSY)