Pedagang Gorengan di Cirebon Terpaksa Naikan Harga, Dulu Rp 2 Ribu Dapat 3 Sekarang Rp 2 Ribu Dapat 2
Cirebon,- Pemerintah pusat telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah sebesar Rp. 14 ribu per liter yang sebelumnya Rp 11.500 per liter. Sedangkan untuk minyak goreng kemasan menyesuaikan harga keekonomian atau sesuai mekanisme pasar.
Akibat pencabutan HET minyak goreng oleh pemerintah tersebut berdampak pada pedagang gorengan. Seperti salah satu pedagang goreng, Jumadi (42) yang berjualan di Jalan Evakuasi Kota Cirebon terpaksa harus menaikan harga gorengannya.
“Terpaksa dimaneki mas, ai beli, olih untunge tipis pisan. (Terpaksa dinaikin mas, kalau ngga, dapet untungnya tipis sekali),” ujar Jumadi kepada About Cirebon dalam bahasa Cirebon, Jumat (18/3/2022).
Menurut Jumadi, kenaikan harga gorengannya itu baru dinaikan sejak Kamis (17/3/2022). Sebelumnya harga gorengannya dijual Rp. 2.000 dapat tiga gorengan. Namun, karena harga minyak goreng yang naik, akhirnya dijual Rp. 1.000 satu gorengan.
“Biasanya Rp. 2.000 dapat 3 gorengan, tapi sekien regae Sewu siji. ( Tapi sekarang harganya seribu satu). Tapi, bagen manek regae, ukurane digedei (tapi, biar naik harganya, ukurannya dibesarin),” ungkapnya.
Setiap harinya, Jumadi menghabiskan 10 liter minyak goreng untuk menjual gorengan dari pukul 08.00 sampai 21.30 WIB. Menurut warga Kadang Perahu ini, harga minyak goreng kemasan yang dia beli sekarang menjadi Rp. 47 ribu per dua liter.
“Sekien regae Rp. 47 ribu per rong liter, sedurung manek regae cuma Rp. 34 ribu per rong liter. (Sekarang harganya Rp. 47 ribu per dua liter, sebelum naik harganya cuma Rp. 34 ribu per dua liter,” katanya.
Jumadi berharap pemerintah bisa kembali menurunkan harga minyak goreng dan kembali normal. (AC212)
