Desainer Australia Unjuk Karya di Jakarta Fashion Week 2023

Jakarta,- Desainer Australia Denni Francisco bersama dua alumni Australia akan tampil di salah satu acara fesyen paling bergengsi di Indonesia, Jakarta Fashion Week.

Perancang asal Melbourne ini akan memamerkan koleksi terbarunya dari label mode ramah lingkungan Ngali di Peragaan Busana Australia yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia Jakarta dan Global Victoria pada Sabtu 29 Oktober.

Melalui kolaborasi kontemporernya dengan seniman penduduk asli Australia, Ngali membawa seni suku Aborigin dan suku Kepulauan Selat Torres ke panggung dunia melalui media pakaian dan tekstil.

BACA YUK:  Pasangan Anies - Muhaimin Unggul di 3 TPS Benda Kerep Cirebon

Ngali akan tampil bersama label Indonesia Kraton, yang dikenal dengan kain mewah serta teknik menjahit yang halus, dan Friederich Herman, desainer yang berdedikasi untuk menciptakan desain minimalis dengan sentuhan feminin.

Para desainer di balik dua label Indonesia ini Auguste Soesastro dan Friederich Herman, juga merupakan alumni Australia ternama, yang mengenyam pendidikan di institusi kelas dunia di Australia seperti University of Sydney, Australian National University dan Queensland University of Technology.

“Koleksi yang dipamerkan pada Peragaan Busana Australia tahun ini mencerminkan keunggulan kreativitas Australia dan Indonesia dalam bidang fesyen,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM.

BACA YUK:  KPU Kota Cirebon Masih Kaji Rekomendasi Pemungutan Suara Ulang di 5 TPS

“Ini adalah contoh dinamis dari apa yang mungkin terjadi ketika desainer dan pengusaha terbaik kita
berkolaborasi.”

Ini adalah tahun kelima desainer Australia berpartisipasi di Jakarta Fashion Week, hal ini menggambarkan husbungan erat antara sektor kreatif kita.

Industri fesyen dan tekstil sangat penting bagi perekonomian Australia dan Indonesia. Di Australia, industri tekstil berkontribusi sekitar 265 triliun rupiah bagi perekonomian nasional. Pada 2019, industri tekstil Indonesia bernilai hampir 390 triliun rupiah.

Minggu ini, Denni Francisco, bersama dengan Jakarta Fashion Hub dan BINUS Northumbria School of Design, juga akan mengadakan serangkaian diskusi dengan mahasiswa mode dan desain untuk membahas industri fesyen yang berkelanjutan. (*)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *