Cempaka Foundation Ajak Berbagai Perusahaan untuk Konservasi Hutan

Pasuruan,- Setelah sukses dengan Program Konservasi Hutan dan Daerah Tangkapan Air (KHDTA) di kawasan hutan lereng Gunung Bromo dan Gunung Arjuno-Welirang Kab. Pasuruan, Cempaka Foundation kini meluncurkan program KHDTA di Kawasan Hutan Lereng Gunung Penanggungan, Kabupaten Pasuruan, tepatnya di Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan pada Selasa, 31 Januari 2023. Kegiatan yang mengusung tema “Menjaga Hutan Menjaga Kehidupan” ini direncanakan menanam dan merawat 2600 pohon untuk menjaga kelestarian hutan, mata air yang  bermanfaat bagi masyarakat sekitar. 

Untuk menyukseskan program ini, Cempaka Foundation berkolaborasi dengan beberapa perusahaan, seperti PT Tirtamas Lestari, myECO Teknologi Nusantara, PT Akasha Wira International Tbk, PT Belirang Kalisari, dan PT CS2 Pola Sehat. Tidak hanya itu, Cempaka Foundation juga mengajak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, dan masyarakat Desa Wonosunyo untuk turut serta dalam kegiatan konservasi ini. Komunitas Gunung Wangi, Forum DAS Kabupaten Pasuruan, dan perangkat desa setempat juga turut hadir dalam kegiatan ini. 

BACA YUK:  Wah, Pesawat E190-E2 Pertama Scoot Tiba di Singapura

Acara launching program ini diawali dengan pembukaan, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, penandatanganan berita acara, penyerahan bibit pohon oleh Komunitas Gunung Wangi kepada perusahaan yang terlibat, pengarahan penanaman, dan kegiatan penanaman bibit di kebun warga. 

Sebanyak 2600 bibit pohon ditanam untuk konservasi ini. 300 bibit dari PT Tirtamas Lestari dan 100 bibit dari PT Belirang Kalisari ditanam di Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Sedangkan, 1000 bibit dari PT Akasha Wira International Tbk ditanam di Kawasan Hutan Puthuk Elang, Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen; 200 bibit dari myECO Teknologi Nusantara ditanam di Kawasan Hutan Blok Sukmojati Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen; dan 1000 bibit dari PT CS2 Pola Sehat di Kawasan Hutan Lindung Blok Curah Tangkil, Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen. 

BACA YUK:  Kerja Sama dengan Cirebon Tiket, Sociamedic Clinic Berikan Harga Spesial Treatment Hemat

Adapun jenis pohon yang akan ditanam di desa ini adalah pohon beringin, kluwih, dan durian. “Pohon beringin dan pohon kluwih punya daya simpan air yang bagus sekali. Jadi, ketika hujan, pohon-pohon tersebut bisa menyimpan dan menyerap air untuk disimpan dan meningkatkan debit air desa Wonosunyo. Selain itu, kita memilih pohon durian dan pohon kluwih karena pohon-pohon tersebut menghasilkan buah sehingga bisa dinikmati dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jadi, masyarakat bisa menanam dan menjaga pohon agar berfungsi untuk menjaga mata air dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Sarifudin Latif, Direktur Cempaka Foundation. 

BACA YUK:  Inilah Risiko Pneumonia Meningkat di Usia Dewasa Hingga Lanjut Usia, Patut Diwaspadai

“Harapannya kalau ini bisa berkelanjutan, sumber mata air di desa Wonosunyo atau yang bertempat di lereng Gunung Penanggungan ini tidak kekurangan (air) saat musim kemarau,” ujar Anshori, Sekretaris Desa Wonosunyo. 

“Terkait dengan konservasi ini, kami tentunya (akan) terus melakukan ini setiap musim hujan harapannya untuk lebih melestarikan sumber air, istilahnya menabung air, agar saat musim kemarau tidak terjadi kekurangan air. Semua kembali untuk masyarakat,” ucap Khoiron, Kepala Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan. 

 

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *