Baznas Kota Cirebon Gelar Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Pencatatan Zakat Fitrah

Cirebon,- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Cirebon menggelar Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) administrasi pencatatan zakat fitrah 1445 H untuk Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) Masjid dan Musala se-Kota Cirebon, Senin (4/3/2024)

Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Islamic Center Cirebon itu, dibuka oleh Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan rakyat (Kesra) yang mewakili Penjabat Wali Kota Cirebon.

Wakil Ketua I Baznas Kota Cirebon Ahmad Banna mengatakan kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut setelah ditetapkannya besaran zakat fitrah di Kota Cirebon.

“Sosbimtek (Sosialisasi dan Bimbingan Teknis) ini lanjutan setelah Baznas, unsur MUI, Kemenag dan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagang menetapkan besaran zakat fitrah tahun ini,” ujar Banna.

Pihaknya berharap, para peserta Sosbimtek yang berasal dari unsur pengurus masjid, musala dan tingkat RW dapat memahami dan meningkatkan kompetensi mereka yang nantinya menjadi panitia pengumpulan zakat fitrah.

BACA YUK:  Bawaslu Jabar: PSU Jangan Dimaknai Sesuatu yang Luar Biasa

“Untuk itu kami menggelar Sosialisasi dan Bimtek, agar nanti pelaksanaannya dapat dipahami,” ungkapnya.

Pada Sosialisasi dan Bimtek ini, kata Banna, Baznas Kota Cirebon mendorong agar para pengurus masjid ini lebih konsen untuk berpikir agar masjid lebih makmur. Untuk itu sesuai dengan regulasi di Baznas bahwa pengurus masjid bisa bentuk UPZ.

“UPZ ini nanti diharapkan bisa menjadi solusi untuk masjid dalam pengelolaan terkait dengan program-program yang ada di masyarakat islam,” katanya

Akan tetapi, Banna menyebutkan dari 300 masjid di Kota Cirebon baru 138 masjid yang sudah terbentuk UPZ. Namun UPZ di 138 masjid ini sifatnya masih hanya mengelola zakat fitrah.

BACA YUK:  Milad Baznas ke-23, Baznas Kota Cirebon Hadirkan Kegiatan Sosial

“Sehingga, Baznas Kota Cirebon mendorong seluruh masjid di Kota Cirebon, bukan hanya mengelola zakat fitrah saja tetapi bisa mengelola zakat maal,” tandasnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Harian Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Kota Cirebon yang juga Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Cirebon, Rizky Riyadu Taufiq mengatakan, DKM Masjid itu belum dikatakan Amil Zakat, namun DKM Masjid boleh menjadi amil zakat apabila ditunjuk oleh pemerintah atau Badan/Lembaga yang sudah disetujui pemerintah seperti Baznas.

Menurutnya hal tersebut merujuk kepada Peraturan UU No.23 Tahun 2011 Tentang Zakat, PP No.14 tahun 2014 Tentang Zakat, PMA No.52 tahun 2014, PMA No.69 tahun 2015, PMA No.5 tahun 2016, Fatwa MUI No.8 tahun 2011 Tentang Amil, dan Perbaznas No.2 tahun 2016 Tentang Regulasi UPZ.

BACA YUK:  Bukber di Hotel Santika Premiere Linggarjati Ditemani Pemandangan Gunung Ciremai

“Jadi apabila DKM belum mendapat surat penunjukan atau SK tersebut, maka DKM hanya sebatas panitia pengumpul zakat. Maka untuk proses pengajuan sebagai Amil, DKM bisa mengajukan ke Baznas sebagai UPZ, dan itu prosesnya sangat mudah dan cepat,” ujar Rizky.

Seperti kita tahu, kata Rizky, potensi zakat fitra di Kota Cirebon sangat besar. Belum lagi, jika ditambah dengan zat maal, akan lebih besar lagi.

“Potensi zakat fitrah di Kota Cirebon itu sangat besar sekali, dari 320 ribu masyarakat muslim di Kota Cirebon berpotensi mendapatkan Rp 14 miliar. Apalagi ditambah dengan potensi zakat maal nya, itu akan lebih besar lagi,” pungkasnya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *