Berbuat Baik Bisa Lewat Berbagai Macam Cara, Salah Satunya Ikut Donor Darah⁣

Cirebon,- Rutin mendonorkan darahnya, Ekawati Sukoco (Eka) mendapatkan piagam penghargaan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cirebon beberapa waktu lalu. Eka sendiri sudah mendonorkan darahnya sebanyak 25 kali.⁣

“Sebelumnya saya sudah tau kalau ada piagam penghargaan untuk yang donor darahnya sudah sampai 10 kali, 25 kali, 50 kali, 75 kali, dan 100 kali gitu. Dan waktu itu nanya ke petugas PMInya gimana cara mendapatkan piagam itu? soalnya isun udah 25 kali donor,” papar Eka kepada About Cirebon, Minggu (21/2/2021).⁣

Akhirnya wanita berusia 31 tahun ini didata oleh petugas PMI, dengan menunjukkan kartu donornya. Eka sendiri rutin donor sukarela per 2-3 bulan sekali. Sedangkan donor darah dimulainya sejak tahun 2007, saat usianya 18 tahun. Dia juga aktif di ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) saat SMA, sehingga tahu tentang donor darah sejak dulu.⁣

Meski begitu Eka juga sempat tidak mendonorkan darah cukup lama saat tahun 2010 sampai 2014, dan mulai rutin lagi sejak tahun 2014 sampai dengan sekarang. ⁣

“Kalau saya lebih sering langsung ke PMI Kota, kadang pernah sesekali ikut donor massal, kaya di mall, hotel, dan lainnya,” ungkap wanita yang berdomisili di Cipto tersebut.⁣

Dia mengaku, memiliki kepuasan tersendiri setelah melakukan donor darah, diantaranya selain bisa membantu PMI untuk memenuhi stok darah, dia juga merasakan lebih enak di badan.⁣

“Kalau sudah donor kan regenerasi sel-sel darah jadi baru lagi, jadi ke badan lebih enak. Dan secara nggak langsung juga, kegiatan donor darah jadi check up rutin kita loh, kan sebelum dikasih ke pasien itu darah kita diolah dulu, dicek ada penyakitnya nggak,” ungkap wanita bergolongan darah B itu.⁣

Selain Eka, di keluarganya pun ada yang rutin donor darah yakni bapaknya. Biasanya sang bapak mengikuti donor darah masal di RW dekat rumahnya. ⁣

Eka juga mengajak kepada masyarakat yang masuk kriteria mendonor, untuk menyumbangkan darahnya. Karena sedikit darah sangat berarti dan bisa membantu sesama. Selain itu, darah yang didonorkan bisa menyelamatkan nyawa mereka yang membutuhkan. ⁣

Eka mengatakan juga bahwa setiap hari ada saja yang membutuhkan kantong darah, sedangkan jadwal donor tidak bisa dilakukan setiap hari. Sehingga stok di PMI sering kosong atau menipis, apalagi di tengah pandemi seperti sekarang ini.⁣

“Kalau ada yang berpikiran, ah ngapain donor nanti darah kita dijual ke pasien. Eits, tunggu dulu, itu bukan jual darah tapi sebagai pengganti biaya pengolahan darah saja, dan kalau mau lebih jelasnya bisa ngobrol sama petugas PMI langsung biar paham juga,” tuturnya.⁣

Selain mengajak donor darah, Eka juga berpesan untuk selalu berbuat baik dalam bentuk apapun dan mau membantu orang-orang yang membutuhkan. Karena jika tidak memiliki materi lebih untuk di sumbangkan, dengan berbuat baik juga merupakan prilaku yang mulia. (AC560)

Bagikan:
BACA YUK:  Tradisi Dlugdag di Keraton Kasepuhan Cirebon, Tanda Masuknya Awal Bulan Ramadan

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *