BPJS Kesehatan Cirebon Hadirkan Inovasi Teman Dengar JKN untuk Teman Tuli

Cirebon,- Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) khususnya peserta disabilitas atau teman tuli, BPJS Kesehatan Cabang Cirebon meluncurkan Teman Dengar JKN. Inovasi tersebut diluncurkan di Kantor BPJS Cabang Cirebon, Jalan Sudarsono, Kota Cirebon, Senin (20/5/2024).

Teman Dengar JKN merupakan salah satu upaya transformasi mutu layanan yang sedang digalakan oleh BPJS Kesehatan bagi semua masyarakat. Seluruh petugas pemberi layanan administrasi kepesertaan di Kantor BJS Kesehatan Cabang Cirebon dapat berkomunikasi serta memberikan pelayanan dengan menggunakan bahasa isyarat kepada teman tuli.

Deputi Direksi Wilayah V BPJS Kesehatan, Siswandi mengatakan Teman Dengar JKN merupakan tambahan layanan di BPJS Kesehatan untuk teman-teman tuli. Inovasi Teman Dengar JKN ini merupakan yang pertama di Indonesia.

Sebelum diluncurkan, kata Siswadi, inovasi Teman Dengar JKN di Kantor BPJS Cabang Cirebon sudah dilakukan uji coba sejak bulan Februari 2024. Seluruh petugas pemberi layanan diberikan pelatihan bahasa isyarat dasar.

“Selama berkomunikasi dengan peserta JKN teman Tuli, selain menggunakan isyarat dasar petugas frontliner juga akan menggunakan kumpulan gambar bergerak untuk menjelaskan berbagai informasi seputar Program JKN. Petugas frontliner juga nantinya akan memanfaatkan video yang dilengkapi dengan bahasa isyarat untuk membantu mengedukasi peserta JKN teman,” jelas Siswandi.

BACA YUK:  Pj Bupati Cirebon Hadiri Tasyakuran HUT ke-78 Kodam III/Siliwangi

Ke depan, kata Siswandi, pihaknya akan menyusun semacam modul atau pembelajaran bahasa isyarat bagi para frontliner BPJS Kesehatan. Sehingga dengan modul tersebut, bisa diaplikasikan ke seluruh kantor cabang BPJS di Jawa Barat.

“Inovasi ini dimulai dari wilayah cabang Cirebon dan akan saya memperluas di wilayah Jawa Barat, serta akan mengusulkan menjadi rol model untuk seluruh Indonesia,” katanya.

Dengan adanya inovasi Teman Dengar JKN, menurut Siswandi, sejalan dengan visi BPJS Kesehatan yaitu, mewujudkan jaminan kesehatan yang berkualitas, berkelanjutan, berkeadilan, dan inklusif. Selain itu Teman Dengar JKN juga merupakan salah satu upaya dari transformasi mutu layanan yang sedang digalakkan oleh BPJS Kesehatan.

BACA YUK:  Siap Merapat Seduh di Tempat, Asiknya Ngopi di Pinggir Jalan Bersama Kopi Vespa Cirebon

“Sehingga pelayanan yang diberikan dapat diakses dengan mudah, cepat dan semua setara bagi seluruh peserta JKN. Setara yang berarti tidak terdapat perbedaan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor BPJS Kesehatan Cabang Cirebon, Adi Darmawan menambahkan selain meluncurkan inovasi layanan Teman Dengar JKN, BPJS Kesehatan cabang Cirebon juga melakukan kerjasama dengan Yayasan Pancaran Kasih dan Gerkatin Cirebon.

“Inovasi Teman Dengar JKN ini, salah satu upaya dan cara untuk menutup gap komunikasi. Apabila ada teman tuli mengalami kesulitan bisa berkunjung ke Kantor BPJS Kesehatan Cabang Cirebon,” ujar Adi.

“Jika ada kesulitan pun akan didampingi oleh teman-teman Gerkatin, Yayasan Pancaran Kasih sampai dengan proses selesai di administrasi kepesertaan BPJS Kesehatan,” sambungnya.

Adi juga berharap, inovasi layanan Teman Dengar JKN tidak berhenti sampai di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Cirebon. Namun, bisa berkembang lagi tidak hanya di Kota Cirebon, tapi Kabupaten Cirebon, Kuningan dan Kabupaten Indramayu, bahkan cita-citanya bisa di seluruh Indonesia.

BACA YUK:  Sejarah baru! LPS Sehatkan Kembali BPR Indramayu Jabar

Ditempat yang sama, Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengapresiasi inovasi
Teman Dengar JKN yang diimplementasikan oleh BPJS Kesehatan Cabang Cirebon. Ini merupakan inovasi yang dimulai dari Cirebon dan bisa menyebar dan menjadi rol model untuk seluruh Indonesia.

“Kami harap inovasi ini tidak berhenti di fasilitas BPJS Kesehatan, tapi kta dorong bisa masuk ke fasilitas kesehatan di pelayanan dasar maupun rujukan, baik pemerintah maupun swasta. Supaya teman-teman tuli tidak ada hambatan untuk mengakses pelayanan kesehatan,” ujar Agus.

“Termasuk juga teman-teman medis untuk bisa memulai belajar bahasa isyarat dasar, supaya apa yang dikeluhkan atau permasalahan dari teman tuli dipahami. Karena faktor kunci adalah komunikasi,” tambahnya.

Agus berharap, inovasi Teman Dengar JKN ini bisa terus bergulir dan teman-teman Tuli bisa memperoleh pelayanan kesehatan yang setara, baik di fasilitas kesehatan di pemerintah dan swasta. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *