Warga Kabupaten Cirebon yang Menjadi Korban Gempa dan Tsunami di Palu Tiba di Cirebon

Cirebon,- Warga Desa Setu Patok, Mundu, Kabupaten Cirebon yang menjadi korban gempa dan tsunami di Palu Sulawesi Tengah (Sulteng) tiba di Cirebon.

Kedatangan warga Kabupaten Cirebon tersebut disambut langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, dan Kepala BPBD Kabupaten di Pendopo Bupati, Jalan Kartini, Kota Cirebon, Minggu (14/10/2018) malam.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni mengatakan warga Kabupaten Cirebon yang terkena musibah gempa dan tsunami di Palu ada dua keluarga.

BACA YUK:  75 PNS di Lingkungan Pemda Kota Cirebon Terima SK Pensiun dan Tanda Penghargaan

“Alhamdulillah mereka semua sudah sampai di Cirebon dengan jumlah 7 orang dari dua keluarga,” ujarnya kepada awak media.

Tujuan orang warga Kabupaten Cirebon yang menjadi korban gempa dan tsunami yaitu Enanh Kusuma (33), Dewi Mustikasari (29), Maulana Yusuf Ibrahim (8), Humair Azam Ramadhan (15 bulan), Indra (25), Ipah Kholifah (24), dan Nur Hafidzah (3).

Lanjut Enny, setelah dari Pendopo Bupati, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Waled untuk dicek kesehatannya, terutama satu orang yang bernama Indra mengalami luka-luka di bagian kakinya.

BACA YUK:  Mengintip Kondisi Barang Sitaan yang Dititipkan di Rupbasan Cirebon

“Nanti kita cek semuanya di RS Waled, nanti hasilnya tergantung dokter yang memeriksanya. Apakah boleh pulang, atau harus dirawat, karena lukanya luka terbuka,” jelasnya.

Enny menjelaskan, untuk masalah pembiayan korban semuanya akan digratiskan. Walaupun korban tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), bisa menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

“Semua digratiskan sampai sembuh,” tegasnya.

Kemudian, kata Enny, untuk masalah ekonomi pihaknya akan melibatkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk ada pelatihan-pelatihan.

“Jadi, kalau anaknya, kalau ada anak yang masih sekolah kita akan sekolahkan di sini,” katanya.

BACA YUK:  Kemenhukam Jabar Gelar Konsultasi dan Bentuk Intelijen Pemasyarakatan

Selain itu juga, pihaknya akan melakukan progam trauma healing kepada seluruh korban tersebut dan melibatkan psikolog. (AC212)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *