Viral.. Penangkapan Teroris di Pusat Perbelanjaan di Cirebon. Ini yang Terjadi Sebenarnya
Cirebon – Jagad maya di wilayah Cirebon dan sekitarnya mendadak geger dengan pesan berantai melalui Whatsapp maupun Facebook tentang penangkapan terduga teroris di salah satu pusat perbelanjaan di Jalan Siliwangi Karanggetas Kota Cirebon. Adapun pesan berantai tersebut isinya.
“Hari ini, ketangkap 2 org suami istri, di mall cirebon bawa bom, toserba asia, tidak sempat meledak karena tertangkap oleh densus pas di dalam mall, Hati-hati yang ke mall-mall & tempat keramaian, waspada, minta lindungan Tuhan selalu… berita valid sudah di cek ke Polsek Cirebon”
Pesan ini viral sejak Jumat siang dan hingga Jumat Malam pesan ini terus dikirimkan di berbagai group Whatsapp, Facebook maupun pesan pribadi.
Menanggapi berita viral ini, Kapolres Cirebon Kota AKBP Roland Ronaldy membenarkan penangkapan tersebut. Namun Roland membantah jika terduga teroris tersebut membawa bom seperti isi dari pesan berantai tersebut.
“Benar (ditangkap di depan mall/pusat perbelanjaan) kemarin, kakak beradik bukan suami istri. yang ditangkap adiknya. Tapi tidak ditemukan bom,” ujar AKBP Roland Ronaldy di tengah penggeledahan rumah terduga teroris di Kelurahan Kebon Baru Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon, Jumat siang (18/10/2019).
Penangkapan terduga teroris di pusat perbelanjaan juga dibenarkan sejumlah warga dan pedagang di sekitar jalan Karanggetas. Mereka sempat melihat jika sejumlah petugas menangkap seorang pria dan seorang wanita saat keluar dari pusat perbelanjaan. Warga awalnya mengira jika yang ditangkap jambret atau copet.
Baca Yuk: Densus 88 Temukan Bahan Untuk Bom Racun Kimia di Cirebon
“Hari Kamis kemarin (penangkapan terduga teroris). Di depan Asia (toserba), cepat sekali. Dikira jambret ketangkap, banyak warga yang langsung berkerumun mendekat,” ujar Jehan, salah satu pedagang yang berjualan di sekitar lokasi.
Meski belum ada keterangan resmi soal penangkapan terduga teroris di mall, namun pihak kepolisian menghimbau masyarakat agar tidak percaya pesan hoaks dan meminta masyarakat untuk tetap tenang serta beraktivitas seperti biasa. (AC300)