Uji Coba Vaksin Sinovac, Ridwan Kamil Siap Menjadi Relawan

Cirebon,- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tengah mempersiapkan pengujian vaksin Covid-19 Sinovac asal Tiongkok.

Dalam pengujian vaksin tersebut, Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil tengah mempersiapkan diri bersama dengan 1600 relawan yang siap menjalankan uji vaksin hingga bulan Desember.

“Vaksin sudah ada dari 4 sumber yakni dari Tiongkok, Korea, Inggris dan buatan lokal,” ujar Kang Emil usai rapat gugus tugas di Kota Cirebon, Rabu (5/8/2020).

Kang Emil menjelaskan, vaksin dari Korea dan Inggris belum selesai pengujian kesatu dan keduanya. Karena, syarat vaksin bisa dipergunakan adalah melakukan tes tiga kali.

“Vaksin bisa digunakan setelah melakukan pengetesan sebanyak tiga kali, dua di negara asalnya dan satu di negara konsumen. Untuk vaksin buatan Indonesia masih lama,” bebernya.

BACA YUK:  Bawaslu Jabar: PSU Jangan Dimaknai Sesuatu yang Luar Biasa

Sedangkan, tambah Kang Emil, vaksin yang sudah siap berasal dari Tiongkok, karena tes dua kali sudah dilakukan di negaranya dan ketiga dilakukan di negara konsumen di Indonesia yang diproduksi oleh Bio Farma.

“Kami sudah mempersiapkan 1600 orang relawan yang terdaftar di Bandung Raya, karena lokasi relawan harus berdekatan dan saat ini tengah melakukan persiapan untuk pengetesan sampai bulan Desember,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut Kang Emil meminta doa agar pengujian bisa berjalan lancar dan warga Jawa Barat bisa diberikan vaksin tersebut.

BACA YUK:  Tahun 2024, EWF Cirebon Targetkan 400 Nasabah Baru

“Kalau lancar doakan lancar, maka per Januari – Februari vaksin sudah bisa diberikan kepada warga Jawa Barat dan warga Cirebon. Sehingga kalau semua sudah ada imunitas secara permanen maka hidup kita bisa kembali normal,” terangnya.

Dari 1600 relawan yang tersebar di Bandung Raya, Kang Emil pun tengah mempersiapkan diri untuk menjadi relawan pengujian vaksin Covid-19. Pihaknya sedang menjalani pemeriksaan untuk memastikan ada tidaknya penyakit, terutama penyakit bawaan.

“Saya sudah memeriksakan kesehatan dan tidak memiliki penyakit bawaan, serta masuk dalam kriteria usia 20 sampai 59 tahun,” katanya.

BACA YUK:  Inilah Tanggapan Sejumlah Tokoh di Cirebon Jika Abah Qomar Maju Cawalkot

“Penting, kenapa saya mau menjadi relawan, kalau pemimpinnya yakin dan mau, masyarakatnya pun mau dan yakin. Gimana rakyat mau percaya kalau pemimpinnya tidak percaya,” imbuhnya.

Definisi keberhasilan vaksin itu harus dites terlebih dahulu, jika imunitasnya naik diatas 90 persen. Dan mungkin saja genetik orang Indonesia terhadap vaksin tersebut hanya naik 20 persen berarti tidak bagus.

“Jika berhasil imunitasnya diatas 90 persen, maka awal tahun akan diproduksi ratusan juta untuk semua orang dengan biaya negara tentunya,” pungkasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *