UGJ Tempati Peringkat 119 Perguruan Tinggi di Indonesia

Cirebon,- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengumumkan peringkat dan kluster perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2020.

Pada Momen Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia tersebut, menjadi momen spesial bagi Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ). Pasalnya, dari penilaian Kemendikbud, UGJ berhasil naik peringkat dari universitas – universitas di Indonesia.

Rektor UGJ Cirebon, Dr. Drs. H. Mukarto Siswoyo, MSi mengatakan pada tanggal 17 Agustus kemarin, Kemendikbud mengumumkan peringkat dan kluster perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.

BACA YUK:  Inilah Lampu Merah di Kota Cirebon yang Tidak Ditutup Selama Arus Balik

“UGJ tahun 2019 menududuki peringkat ke 140. Sekarang Alhamdulillah naik menjadi peringkat 119 dan berada pada kluster tiga,” ujar Mukarto usai pelantikan Dekan FK UGJ di Auditorium UGJ, Jalan Pemuda, Kota Cirebon, Rabu (19/8/2020).

Menurut Mukarto, hanya ada 97 perguruan tinggi di Indonesia yang masuk dalam kluster tiga dan UGJ salah satunya dan peringkat ke 119 di Indonesia.

“Kluster satu ada 15 perguruan tinggi, kluster dua 34 perguruan tinggi, dan kluster tiga 97 perguruan tinggi. Kami targetkan pada tahun 2021 UGJ bisa masuk peringkat 100 besar perguruan tinggi di Indonesia,” ungkapnya.

BACA YUK:  Polres Cirebon Kota Terima Hibah 1 Unit Ambulance dari Bank BRI

Mukarto menjelaskan, indikator kenaikan peringkat tersebut yang pertama berdasarkan Sumber Daya Manusia (SDM) yakni UGJ memiliki kualifikasi guru besar dan rektor kepala dalam jabatan fungsionalnya, serta dosen yang berpendidikan S3 atau doktor.

Indikator yang kedua, lanjut Mukarto, yaitu kinerja dalam bidang penelitian, dosen-dosen semuanya tanpa terkecuali melakukan penelitian dengan dana dari hibah Kemendikbud dan dana dari internal.

“Ketiga, kinerja pengabdian kepada masyarakat. Dosen-dosen kita melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan dana dari Kemendikbud dan dana dari internal,” bebernya.

BACA YUK:  Peduli Kesejahteraan Masyarakat, FMIS Jabar Anugerahi Herman Khaeron

Selain itu, indikator yang ke empat adalah kelembagaan akreditasi program studi dan akreditasi universitas. Di UGJ akreditasinya semua sudah A dan B untuk program studi.

Dan kelima, indikatornya adalah kinerja inovasi yang berdasarkan perangkat yang ada, pejabat pengurusnya, sampai kepada produk yang dihasilkan, baik itu produk yang sifatnya barang maupun dalam bentuk jasa.

“Itu semuanya yang menjadi indikator dan kita, Alhamdulillah dari semua komponen itu kita ada nilai dan meningkat dari tahun ke tahun,” tandasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *