Tularkan Semangat Positif dalam Peringatan International Midwife Day
Cirebon,- International Midwife Day (IMD) yang diperingati setiap 5 Mei ini menjadi momentum yang bermakna bagi seluruh bidan di dunia. Peringatan ini secara formal diresmikan pada tahun 1992 sampai dengan saat ini.
“Makna IMD buat saya merupakan semangat bagi profesi kami. Semangat untuk memberikan pelayanan prima bagi ibu dan anak,” ujar wanita yang mengajar di STIKes Cirebon, Rif’atu Nisa, kepada About Cirebon.
Penetapan peringatan IMD sendiri, yang jatuh pada tanggal 5 Mei, diakuinya sudah dimulai sejak tahun 1980-an. Akan tetapi secara formal diresmikan pada tahun 1992.
Banyak suka dan duka dilalui sebagai wanita yang profesi bidan. Sukanya, dia menuturkan, bahwa sangat senang dan mendapatkan kepuasan tersendiri ketika bisa memberikan pelayanan kesehatan yang baik, menyelamatkan nyawa ibu dan bayi dalam proses persalinan. Selain itu, bisa berkontribusi dalam peningkatan dan pemeliharaan kesehatan keluarga dan masyarakat.
“Akan tetapi, untuk di daerah, saya melihat masih banyak rekan-rekan satu profesi yang masih belum sejahtera dari segi intensif. Padahal pekerjaan seorang bidan selalu dihadapkan dengan resiko yang besar, belum lagi jika di daerah masih terkendala dengan akses,” jelasnya.
Wanita yang akrab disapa Riva ini berharap dalam peringatan IMD kali ini agar bisa meningkatkan kapasitas bidan dalam memberikan layanan kesehatan yang bermutu, khususnya kesehatan ibu dan anak, penguatan mekanisme rujukan serta pembiayaannya, insentif yang memadai bagi bidan untuk penjangkauan layanan ke seluruh wilayah di Indonesia, dan juga kesempatan untuk perkembangan karir dalam profesi bidan.
“Karena Bidan adalah garda terdepan sebagai pemberi layanan kesehatan pada keluarga dan masyakarat. Hal ini sejalan dengan filosofi bidan sebagai mitra perempuan, memenuhi hak perempuan dalam kondisi apapun,” pungkasnya. (AC560)
