Tradisi Maulud di Keraton Kasepuhan Tetap Dilaksanakan, Namun Tidak Ada Undangan
Cirebon,- Jelang Maulud Nabi Muhammad SAW di tengah Pandemi Covid-19, Keraton Kasepuhan Cirebon tetap menggelar berbagai tradisi. Namun, tradisi tersebut tidak mengundang kerumunan.
Menurut Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan (BPKK) Cirebon, Ratu Alexandra Wuryaningrat menjelaskan bahwa tradisi menjelang Maulud Nabi Muhammad SAW, tradisi di Keraton Kasepuhan tetap berjalan.
“Karena kami mengikuti anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan, kegiatan tradisi Maulud tetap dilaksanakan namun tidak mengundang tamu undangan,” ujarnya saat ditemui About Cirebon di Keraton Kasepuhan Cirebon, Selasa (20/10/2020).
“Tradisi di keraton hanya diikuti oleh kaum masjid, Wargi, Kerabat, dan juga Abdi Dalem Keraton Kasepuhan Cirebon,” tambahnya.
Menurut Ratu Alexandra, walaupun tidak mengundang kerumunan, tradisi di Keraton Kasepuhan Cirebon tetap mengikuti protokol kesehatan.
“Nanti teknisnya tradisi Panjang Jimat di Keraton Kasepuhan disesuaikan dengan kondisi sekarang. Jadi, Pembacaan kitab barjanji tetap berjalan, tapi tidak keluar,” bebernya.
Pembacaan Kitab Barjanji yang biasa dibacakan di Langgar Agung Keraton Kasepuhan, menurut Ratu Alexandra, akan dibacakan di dalam, yaitu Bangsal Panembahan, Prabayaksa, dan Pringondani.
“Kalau pembacaan di Langgar Agung, pasti ada masyarakat yang berkerumun. Jadi pembacaan kita Barjanji di Bangsal Panembahan, Prabayaksa, dan Pringondani,” ungkapnya.
Sehingga, kata Ratu Alexandra, tradisi Maulud Nabi Muhammad SAW di Keraton Kasepuhan Cirebon berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tidak ada iring-iringan Panjang Jimat.
“Kalau ada iring-iringan akan banyak orang datang dan berkerumun, walaupun itu kegiatannya diselenggarakan di dalam,” pungkasnya. (AC212)
