Tingkatkan Moderasi Beragama, Puslitbang Bimas Agama Kementerian Agama RI Gelar Halaqah Nasional di Cirebon

Cirebon,- Puslitbang Bimas Agama Kementerian Agama (Kemenag) RI bekerja sama dengan Yayasan Lentera Muda Indonesia dan GP Ansor Kabupaten Cirebon menggelar Halaqah Nasional, Deklarasi, dan Komitmen Moderasi Beragama.

Kegiatan tersebut diselenggarakan bersama Forum Rektor, Akademisi, serta Pemuda Cirebon di NU Center, Jalan R Dewi Sartika, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Sabtu (16/10/2021).

Dengan mengusung tema “Moderasi Beragama, Melestarikan Tradisi, Menjaga NKRI”, Kemenag meminta kerukunan beragama di Jawa Barat harus ditingkatkan. Karena, menurut survei indeks kerukunan beragama di Jabar masih rendah.

“Dalam lima tahun terakhir, hasil survei indeks indeks keseharian, kerukunan beragama di Jabar peringkat 10 terendah di Indonesia,” ujar Kasubag TU Puslitbang Bimas Islam Kemenag RI, Rizki Riyadu Topeq.

BACA YUK:  Sukses Buat Taman Parkir Sumber, Bupati Cirebon akan Buat Taman Parkir Lain di Sini

Dengan adanya survei yang rutin dilakukan setiap tahun ini, lanjut Topeq, bisa menjadi pemicu masyarakat agar dapat meningkatkan kerukunan antar umat beragama.

“Survei ini menjadi bukti perlunya meningkatkan kerukunan antar umat beragama di Jawa Barat,” katanya.

Pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat Jawa Barat untuk menjunjung tinggi sikap toleransi kepada setiap umat beragama. Oleh karena itu, hasil survei tersebut harus menjadi perhatian semua pihak, sehingga ke depannya Jawa Barat menjadi provinsi yang rukun dan guyub.

Selain Jawa Barat, kata Topeq, sejumlah provinsi lain di Indonesia juga perlu meningkatkan sikap kerukunan beragama, di antaranya, DKI Jakarta, Banten, DI Aceh, Sumatera Barat, dan lainnya. Namun, dari hasil survei tersebut daerah Indonesia bagian tengah dan timur kerukunan beragamanya tergolong bagus.

BACA YUK:  Ketua DPRD Kota Cirebon Dapat Keluhan Saluran Air Limbah dan Air PDAM Saat Reses

“Provinsi yang kerukunan beragamanya sudah bagus misalnya, Papua Barat, Papua, NTT, Sulawesi Utara, dan lainnya,” jelasnya.

Topeq mendorong para pemuda yang hadir dalam kegiatan kali ini untuk menebarkan semangat keberagaman di lingkungannya masing-masing.

“Agar ke depannya masyarakat Indonesia saling menguatkan dalam menjaga keseimbangan yang paripurna,” ujar Rizki Riyadu Topeq.

Dalam kegiatan itu, puluhan pemuda yang hadir tampak menerapkan protokol kesehatan ketat. Selain itu, sejumlah peserta mengikuti halaqah secara daring.

Bahkan, beberapa narasumber yang merupakan rektor perguruan tinggi dan kalangan akademisi pun menyampaikan materinya secara daring.

BACA YUK:  7 Pilihan Hadiah Lebaran untuk Istri, Dijamin Bikin Makin Sayang!

Sementara Ketua Yayasan Lentera Muda Indonesia, Wahyono, mengatakan, moderasi beragama sangat dibutuhkan dalam kehidupan, terutama di negara dengan kebudayaan dan agama yang heterogen seperti Indonesia.

Pasalnya, sesuai pesan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, di Indonesia beragama pada hakikatnya adalah berindonesia, dan berindonesia itu pada hakikatnya adalah beragama.

Karenanya melalui halaqah ini, pihaknya mencoba memfasilitasi para pemuda Cirebon memahami pentingnya mewujudkan moderasi beragama yang berwawasan kebangsaan, religius, dan berdaya saing.

“Output dari halaqah ini jangka panjangnya adalah melahirkan para pemimpin muda yang bersikap moderat dalam beragama,” kata Wahyono. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *