Sultan Sepuh XIV Prihatin Atas Rusaknya Situs Petilasan Matangaji

Cirebon,- Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, PRA. Arief Natadiningrat sangat prihatin atas kejadian rusaknya petilasan Matangaji yang berada di Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.

Situs Petilasan Matangaji merupakan situs bersejarah Sultan Kasepuhan V Sultan Muhammad Sofiudin atau yang dikenal dengan Sultan Matangaji.

“Dengan adanya kejadian bahwa ada developer yang tanpa koordinasi dengan kita dan kemudian langsung diratakan, kita sangat prihatin sekali,” ujar Sultan Sepuh XIV saat ditemui About Cirebon di Keraton Kasepuhan Cirebon, Kamis (20/02/2020).

BACA YUK:  Ini yang Dilakukan Kelurahan Pekiringan Kota Cirebon dalam Penanganan Banjir

Lanjut Sultan, dengan alasan developer, bahwa di tempat tersebut bukan situs cagar budaya. Padahal, tempat tersebut adalah petilasan cagar budaya.

“Kami sudah menyurati Wali Kota Cirebon untuk supaya dilindungi dan dikembalikan. Silakan developer membangun, tapi tidak merusak cagar budaya,” ungkapnya.

“Kejadian ini mohon menjadi pelajaran untuk cagar budaya lainnya,” tambahnya.

Situs Petilasan Matangaji ini, kata Sultan, memiliki nilai sejarah. Apalagi, Sultan Matangaji adalah seorang pahlawan, yakni tempat tersebut merupakan tempat persembunyian Sultan saat melawan Belanda pada saat itu.

BACA YUK:  Stabilisasi Harga Beras, Bulog Cirebon Mulai Salurkan Beras SPHP ke Retail Moderen

“Di Cirebon ini banyak sekali situs-situs yang bersejarah. Seperti kita tahu, Cirebon merupakan kota yang sangat tua dan memiliki sejarah yang sangat panjang. Bahkan situs-situ peninggalan banyak di luar keraton seperti situs tersebut,” jelasnya.

Menurut Sultan, Sultan Sepuh V Keraton Kasepuhan atau Sultan Matangaji itu sekitar tahun 1800-an. Dari Undang-undang cagar budaya, kalau disebut sebagai cagar budaya adalah yang usianya diatas 50 tahun dan mempunyai nilai sejarah atau nilai-nilai tertentu.

“Sehingga, situs petilasan Matangaji sudah disebut cagar budaya. Tetapi kelemahannya, hampir pemerintah belum didata dan didaftarkan termasuk situs petilasan Matangaji ini,” katanya.

BACA YUK:  Halaqah Sedekah Sampah : Pesantren Kebon Jambu Ajak Ratusan Santri dan Pengasuh Selesaikan Persoalan Sampah

Situs petilasan Matangaji ini, kata Sultan, merupakan salah satu jalur yang dilalui oleh Sultan Matangaji. Itu juga bagian dari Goa Sunyaragi.

“Kejadian ini sudah satu bulan yang lalu. Oleh karena itu kami sesalkan juga baru tahu dan laporan sekarang,” pungkasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *