Sudah Puluhan Tahun, Seorang Tuna Netra di Cirebon Jadi Vokalis Obrog

Cirebon,- Ada hal unik setiap bulan Ramadan tiba, bukan hanya tradisi saat menunggu waktu berbuka puasa saja dengan kegiatan nyenyore atau berburu takjil.

Namun, sebagian masyarakat masih ada yang melestarikan tradisi membangunkan orang-orang sahur yang dinamakan obrog. Obrog sendiri hanya bisa ditemui pada saat bulan Ramadan saja.

Obrog merupakan seni musik yang ditabuh semacam gendang, kecrek, beduk, gong, kemudian berkeliling kampung untuk membangunkan sahur.

Namun, setiap daerah mempunyai ciri khas tersendiri dalam membangunkan warga untuk sahur. Seperti halnya obrog di Desa Pamijahan Blok Keputon hingga melintasi Desa Cempaka Blok Pejaten, Kabupaten Cirebon.

BACA YUK:  Kerja Sama dengan Cirebon Tiket, Sociamedic Clinic Berikan Harga Spesial Treatment Hemat

Warga berkeliling menggunakan alat musik gong, gendang, kecrek, gitar listrik, yang kemudian disalurkan ke sound system agar suaranya lebih lantang.

Tak hanya itu, yang menarik perhatian adalah tim Obrog di desa tersebut vokalisnya merupakan seorang tuna netra bernama Nandi yang umurnya sudah 45 tahun.

Nandi sudah puluhan tahun menjadi vokalis obrog di Desa Pamijahan Blok Keputon. Walaupun mempunyai kekurangan, dirinya tampak bersemangat untuk membangunkan orang-orang sahur dengan suar merdunya.

“Sudah puluhan tahun jadi vokalis buat mengiringi obrog,” ujarnya, Minggu (27/5/2018).

BACA YUK:  Inilah Paket Buka Puasa Bersama di Hotel-hotel Cirebon Raya Tahun 2024

Setiap malam, kata dia, keliling kampung untuk membangunkan sahur dimulai dari pukul 01.30 WIB sampai 03.30 WIB.

“Keliling kampung saja, biasanya keliling sampai ke desa tetangga,” ungkapnya.

Selain itu, salah satu warga Desa Cempaka Blok Pejaten, Wahyu mengatakan sangat terhibur dengan adanya tradisi obrog yang setiap malamnya membangunkan orang sahur.

“Salut sama vokalisnya juga, walaupun tuna netra masih eksis untuk membangunkan orang sahur,” ujarnya kepada About Cirebon.

Menurutnya, tradisi obrog semacam ini sangat bermanfaat sekali, bahkan tradisi obrog sekarang sangat jarang ditemui yang menggunakan alat tradisional.

BACA YUK:  Pasangan Anies - Muhaimin Unggul di 3 TPS Benda Kerep Cirebon

“Apa lagi tradisi obrog hanya ada di bulan Ramadan saja, jadi sangat bermanfaat untuk membangunkan orang sahur,” tutupnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *