SMK Mandiri Cirebon Terapkan Pembelajaran E-Learning dan Program Konsultasi Belajar⁣ ⁣

Cirebon,- Sesuai dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam masa pandemi Covid-19 ini, semua sekolah menerapkan model pembelajaran daring. Tak terkecuali SMK Mandiri Kedawung Cirebon yang menerapkan model pembelajaran tersebut.⁣

“Kami menggunakan sebuah aplikasi pembelajaran E-Learning SMK Mandiri Cirebon. Aplikasi ini meliputi ruang belajar dengan dilengkapi jadwal kelas, agenda mengajar, ringkasan materi, penilaian dan lain lain. Guru dan siswa aktif melakukan pembelajaran melalui aplikasi ini,” tutur Kepala SMK Mandiri Cirebon, Sudarli, S. Ag,. kepada About Cirebon.⁣

Disamping pembelajaran daring pihaknya juga membuka program konsultasi yang diperuntukkan bagi siswa yang masih merasa kesulitan dalam pembelajaran daring. Dengan program ini siswa bisa menjadwalkan konsultasi atau buat janji dengan guru yang bersangkutan.⁣

Meski begitu, Sudarli menyampaikan bahwa penerapan model pembelajaran daring dirasa kurang efektif, karena pembelajaran tatap muka memilki pencapaian pembelajaran yang lebih sesuai.⁣

BACA YUK:  Jadwal Bioskop Cirebon 2 Januari 2024, Film Terbaru 13 Bom di Jakarta dan Layangan Putus



“Tingkatan SMK memiliki kurikulum yang menerapkan bobot praktek 70 persen dan teori 30 persen, nah ini yang membuat target pencapaiannya sangat sulit. Disamping itu di SMK harus menerapkan pola kurikulum link and match tentunya siswa dituntut harus banyak praktik kerja di Industri,” bebernya.⁣

Di masa pandemi Covid-19 ini, telah mengubah kegiatan belajar yang sebelumnya di sekolah menjadi di rumah. Dan dalam menerapkan model pembelajaran daring ini diakuinya ada keterbatasan sarana dan prasarana. Para guru dan siswa harus memiliki perangkat pendukung teknologi, yang rupanya menjadi masalah tersendiri. Handphone yang memadai dan juga kuota internet yang harus selalu ada, guna tercapainya pembelajaran daring ini.⁣

“Selain harapan pemenuhan sarana prasarana menurut saya diperlukan juga panduan yang tepat untuk pembelajaran jarak jauh atau PJJ saat pandemi. Dengan demikian, ada pemahaman yang sama pada semua pemangku pendidikan,” pungkasnya. (AC560)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *