SMA Negeri 1 Susukan Siap Menjadi Sekolah Rujukan Seni di Jawa Barat
Cirebon,- Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah X Jawa barat, Dra. Hj. Ester Miory Dewayani, M.M.Pd melakukan kunjungan kerja ke SMA Negeri 1 Susukan Kabupaten Cirebon, Rabu (24/3/2021). Kehadirannya dalam rangka Monev Ujian Sekolah, dan disambut antusias oleh Kepala SMA Negeri 1 Susukan, Yeni Nuriyani S. Pd, M. Pd.
Saat memasuki area sekolah, Kepala KCD, Hj. Ester mengaku terpesona dengan adanya prosesi penyambutan yang syarat akan seni dan budaya khas Cirebon. Dia mengaku SMA Negeri 1 Susukan memiliki potensi luar biasa dan bisa menjadi percontohan sekolah seni di Jawa Barat kedepannya.
“Sekolah ini memiliki karakter dan ciri khas seni yang menarik, saya ingin mengadopsi dari sisi seni dan budaya kerjanya. Terutama kepala sekolahnya yang terampil, membawa sekolah ini menjadi lebih berkarakter,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Susukan, Yeni, menyampaikan sebagai wujud rasa bahagia dan antusias dalam menyambut Kepala KCD, pihaknya menyajikan tarian penyambutan dan mini fashion carnaval. Semuanya dilakukan oleh guru dan TU dan mendapatkan apresiasi yang baik dari Kepala KCD.
“Menurut saya, ibu Ester ini kepala KCD yang luar biasa dan multitalen. Beliau juga sangat simpatik dan luar biasa, bahkan beliau juga ingin ikut serta membesarkan SMA Susukan menjadi sekolah seni. Saya juga diminta untuk terus mengembangkan sekolah yang berbudaya dan berkarakter,” bebernya.
Berkat hal tersebut, rencana kedepan SMA Negeri 1 Susukan akan dilibatkan dalam kegiatan Kirab Budaya dengan tema Hari Pramuka, pada Agustus mendatang.
Sementara itu, Yeni juga menerapkan sistem kerja ‘Manajemen Kolaborasi’ dengan mengedepankan kerja sama dari setiap tim, sehingga tercipta team work yang baik untuk guru dan staff. Saat ini sudah diterapkan pula Self Service bagi guru dan siswa sehingga hal ini menjadi nilai tambah bagi SMA Negeri 1 Susukan yang dipandang oleh Kepala KCD.
“Beliau melihat budaya kerja kami luar biasa. Sekolah mengadakan self service. Cuci perabot milik sendri, misal habis minum cuci sendiri, mengelap mejanya sendiri, dan lain-lain. Sehingga tertanam jiwa kemandirian dan menjaga kebersihan sebagai contoh untuk siswa juga disekolah nantinya,” terangnya.
Yeni menginginkan semua bergerak dan hingga saat ini baik guru dan staff mudah beradaptasi dengan perubahan yang diterapkan. Karena menurutnya, guru adalah inspirasi dan motivasi bagi siswanya, dan harus diiringi lewat keteladanan dan kemandirian tersebut.
Kedepannya, Yeni juga berkeinginan untuk mendatangkan instruktur atau orang-orang ahli di bidangnya untuk mendampingi pembina ekstrakurikuler. Sehingga pembina akan lebih menambah wawasan dan keterampilannya sebagai bekal untuk mengembangkan minat dan bakat siswa.
“Jadi nantinya ada instruktur seni, instruktur IT, dan instruktur handal lainnya untuk mendampingi para pembina ekskul. Dari situ, minat dan bakat siswa akan lebih terarah,” pungkasnya. (AC560)
