Siswa SMKN 1 Mundu Cirebon Dikabarkan Hilang di Perairan Flores Utara

Cirebon,- Satu Siswa SMKN 1 Mundu Cirebon dikabarkan tenggelam di Perairan Flores Utara saat menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) Sabtu (5/3/2022). Siswa bernama Frans Julius Hutapea menjalani PKL sejak tanggal 29 Juni 2021.
Sampai saat ini, Julius belum ditemukan. Bahkan, pihak SMKN 1 Mundu Cirebon sampai hari ini belum mendapatkan kronologi secara detail terkait kronologis hilangnya siswa terbaiknya.
“Kami menerima kabar duka ini pertama kali pada hari Minggu (6/3/22) pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Kemudian kami membentuk tim untuk mencari fakta kebenaran informasi tersebut dan berkomunikasi dengan perusahaan yang memberikan informasi kabar tersebut,” ujar Kepala SMKN 1 Mundu Cirebon, Ikhwanudin saat ditemui di SMKN 1 Mundu, Rabu (9/3/2022).
Setelah melakukan komunikasi, lanjut Ikhwanudin, langsung mendapatkan informasi musibah yang dialami siswanya. Namun, pihak perusahaan belum bisa memberikan secara rinci kronologi peristiwa tersebut, karena kapal yang terjadi peristiwa tersebut masih berlayar di tengah laut dan terkendala komunikasi.
“Kami di sekolah membentuk tim untuk menyampaikan informasi kepada pihak keluarga. Tim kami pun terus melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan dan pihak berwenang perusahaan itu berdomisili di Pati,” jelasnya.
Hari ini, kata Ikhwanudin, pihak sekolah mengajak perwakilan keluarga korban untuk datang ke Pati bersama tim dari sekolah. Hal ini dilakukan untuk mencari fakta dan mendapatkan informasi yang lebih cepat serta akurat.
Beredar informasi terkait korban yang jatuh dari kapal atau terpleset, Ikhwanudin belum bisa memastikan. Karena, menurutnya, pihak perusahan juga membawa pihak yang berwenang dari Polairud dan dari pihak kepolisian di sana belum ada penjelasan secara detail.
“Karena memang mereka menunggu kapal tersebut bersandar, kemudian akan mendapatkan keterangan dari saksi-saksi dan melakukan gelar perkara. Setelah itu baru bisa menyimpulkan kronologisnya,” terangnya.
Ikhwanudin mengatakan, berdasarkan informasi awal, peristiwa tersebut terjadi di Perairan Flores. Dan sampai saat ini, pihak sekolah masih berusaha untuk memastikan informasi tersebut.
Berdasarkan penjelasan Ikhwanudin, korban Julius bersama 10 temannya seharusnya sudah menyelesaikan masa PKL nya selama 4 bulan yang terhitung dari tanggal 29 Juni sampai 5 Oktober 2021. Namun, karena kondisi cuaca, baru bisa pulang pada bulan Maret 2022.
“Kami juga selalu berkoordinasi dengan pihak perusahaan untuk segera memulangkan dan baru bulan Maret ini bisa direalisasikan pulang. Dan saat pulang inilah terjadi musibah tersebut,” pungkasnya. (AC212)