Serunya Ikut Kelas Lentera Literasi dan Belajar Membuat Novel
Cirebon – Masa pandemi memunculkan ide baru bagi penulis novel asal Cirebon, Nimas Aksan. Dia dan juga rekannya, Euis Shakilaraya (Kilan) membuka Kelas Lentera Literasi, yaitu tempat belajar membuat novel bersama coach yang berpengalaman di bidangnya.
“Awalnya memang sharing buat ibu-ibu yang sedang mencari keahlian di masa pandemi. Tapi akhirnya ya kelas nulis ini buat siapapun. Pesertanya dari pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, dosen, sampai bapak-bapak pengusaha pun ada. Jadi terbuka untuk umum,” papar Nimas kepada About Cirebon.
Kelas Lentera Literasi ini tidak hanya berisi teori penulisan novel saja melainkan belajar yang dimulai dari proses pencarian ide, mengambil judul dan alur cerita sampai ke penerbitan.
“Saya kasih materi penulisan dasar seluruh bidang menulis, dan setelah semua teori dasar itu dikuasai lalu saya kerucutkan ke spesialisasi novel. Peserta dibimbing dari ide sampai terbit itu diarahkan,” ungkap coach Nimas.
Tak disangka, peminat Kelas Lentera Literasi ini cukup banyak. Nimas dan Kilan pun sangat konsen dan menyambut baik antusias dari para peserta kelas tersebut.
“Susah-susah gampang sih bikin novel sebenarnya. Kalau sudah menguasai teorinya pasti mudah. Tantangannya butuh napas panjang buat nulisnya nggak kaya nulis cerpen atau artikel,” tambahnya.
Membuat novel itu menurut Nimas harus ada keteraturan ide, plotting dan pengemasan dialog dan narasi itu harus dikuasai dengan benar. Sehingga nantinya akan menghasilkan satu kepuasan yakni jika novel yang dibuat akhirnya terbit, laris, dan dapet royalti.
Saat season pertama di Cirebon, kelas tatap muka sangat terbatas yaitu maksimal 5 orang, sehingga dibuat menjadi beberapa gelombang. Durasi tatap muka yakni 2 sampai 3 jam yang kemudian untuk selanjutnya interaksi di grup whatsapp. Untuk luar kota, Nimas mengatakan bisa mengikuti kelas via zoom meeting durasi 2 jam dan dilanjut di grup whatsapp.
Selain Nimas, coach lainnya yang ikut andil dalam kelas Lentera Literasi adalah editor Elexmedia, Dion Rahman dan ada juga dari penulis skenario sinetron yang laris, Cepi Komara. (AC560)
