Seperti Pemilu, Belanja di Pasar Murah Harus Celupkan Jari ke Tinta

Cirebon,- Untuk mengantisipasi adanya pembeli oleh para pedagang dikegiatan operasi pasar murah, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon memberlakukan celupkan jari ke tinta seperti pemilu.

Operasi Pasar Murah yang diselenggarakan selama dua hari tanggal 26-27 Juli 2018 berlangsung di depan Pasar Kramat, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon.

Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi KPw BI Cirebon, Rawindra Ardiansah mengatakan cara mencelupkan jari ke dalam tinta bertujuan sebagai tanda bahwa masyarakat sudah membeli.

BACA YUK:  Tawarkan 9 Varian Rasa, Wingstop Juaranya Rasa Kini Hadir di Kota Cirebon

“Hal tersebut juga untuk mengantisipasi adanya para pedagang yang membeli di pasar murah,” ujarnya kepada About Cirebon di sela-sela operasi pasar murah, Kamis (26/7/2018).

Namun tetapi, kata Rawindra, masyarakat yang sudah membeli dipasar murah hari ini, besok diperbolehkan membeli lagi.

“Masyarakat yang membeli di pasar murah ini juga dibatasi, seperti telur ayam hanya 2 kilogram,” bebernya.

Menurutnya, bila tidak diberlakukan dengan tanda tinta ini, masyarakat bisa memborong dan yang beli pedagang lagi.

Terpopuler

BACA YUK:  Bertemu Komunitas dan Influencer di Cirebon, Gibran Rakabuming Raka Tampung Aspirasi

 

“Kalau pedagang, disini beli murah kemudian dijual lagi. Sehingga tinta tersebut untuk mengantisipasi, jangan sampai yang membeli itu pedagang,” tandasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *