Seminar Ahli Karbon Biru Korea-Indonesia

Jakarta,- Seminar Ahli Karbon Biru Korea-Indonesia telah sukses diadakan pada Senin, 20 Juni 2022 secara hybrid yang bertempat di Universitas Nasional Seoul (Korea Selatan) dan Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Indonesia). Seminar ini diselenggarakan sebagai bentuk komitmen antar dua negara (Korea-Indonesia) dalam mengembangkan kegiatan kerjasama Internasional Karbon Biru yang telah disepakati saat Pertemuan Bilateral Indonesia-Korea antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Korea/Ministry of Ocean and Fisheries (MOF) bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) pada 13 Oktober 2021 lalu.

Seminar ini mengundang pembicara dan moderator dari kedua negara (Korea-Indonesia), yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Korea (MOF), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves), Universitas Nasional Seoul, Universitas Nasional Kunsan, Universitas Sejong, Korporasi Manajemen Lingkungan Laut Korea (KOEM), Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC), dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Seminar dibuka dengan sambutan oleh Dr. Jae-Young LEE selaku Direktur Divisi Ekologi Laut (MOF), Dr. Ir. Nani Hendiarti Anugrahadi, M.SC. selaku Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Jong Seong KHIM selaku Professor dari Universitas Nasional Seoul dan Dr. Hansan PARK selaku Direktur dari Korea-Indonesia MTCRC.

BACA YUK:  Aston Cirebon Hotel Hadirkan Paket Halal Bihalal Hanya Rp 199.000

Karbon biru telah menjadi topik hangat di dunia dalam menekan emisi karbon dan perubahan iklim. Pada sambutannya, dalam seminar ahli ini Dr. Jae-Young LEE berharap Indonesia dan Korea dapat berbagi pengetahuan mengenai karbon biru dan meningkatkan kerjasama lebih lanjut di masa depan. Kemenkomarves dan MOF Korea telah mengadakan beberapa pertemuan untuk menindaklanjuti kerjasama dua negara di bidang maritim, dan seminar kali ini merupakan salah satu kegiatan dari adanya kerjasama karbon biru Korea-Indonesia. Beberapa ahli dari Korea dan Indonesia berkumpul hari ini untuk mendiskusikan karbon biru di kedua negara, “Saya berharap Indonesia dan Korea bisa melanjutkan kerjasama dengan tindakan nyata dan menetapkan timeline untuk mencapai target”, ungkap Dr. Ir. Nani Hendiarti Anugrahadi, M.SC

Seminar ini merupakan pertemuan ke-3 setelah diadakannya Pertemuan Bilateral antara Korea Indonesia. “Saat ini, kita sudah berusaha untuk mengurangi emisi karbon sebesar 40% di tahun 2030, dan saya berharap agar kerjasama antar kedua negara ini terus berlanjut”. Pada kesempatan ini, Dr. Hansan PARK menyampaikan harapannya untuk Korea-Indonesia MTCRC untuk dapat berperan besar dalam kerjasama berbasis maritim antar kedua negara untuk dapat menyelesaikan masalah iklim global dan dapat mengembangkan kegiatan kerjasama yang lebih spesifik kedepannya.

BACA YUK:  Jadwal Bioskop Cirebon 17 Februari 2024, Film Horor Terbaru Pemandi Jenazah

Agenda Seminar Ahli Karbon Biru Korea-Indonesia terdiri dari 2 sesi, sesi pertama membahas mengenai Tren Penelitian Karbon Biru, dan sesi kedua membahas mengenai Rencana Kerjasama Karbon Biru. Masing masing sesi berdurasi 45 menit yang berisikan presentasi dari 3 pembicara di tiap sesinya.

Sesi Pertama di buka dengan presentasi yang berjudul “Karbon Biru di Dataran Pasang Surut Korea (Hasil Proyek Pertama)” dari Profesor Universitas Sejong, Dr. Jungsung NOH. Kemudian dilanjutkan presentasi “Karbon Biru di Indonesia” oleh anggota BRIN, Dr. Frida Sidik, dan dilanjut presentasi terakhir di sesi pertama oleh Dr. Jongmin LEE mengenai “Pengembangan Teknologi Garis Pantai Hayati Berbasis Ilmu Karbon Biru Menuju Adaptasi Perubahan Iklim”.

BACA YUK:  Kerja Sama dengan Cirebon Tiket, Sociamedic Clinic Berikan Harga Spesial Treatment Hemat

Dilanjutkan dengan sesi kedua yang dibuka oleh presentasi dari Dr. Virni Budi Arifianti, anggota BRIN mengenai “Kontribusi Konservasi dan Restorasi Mangrove Terhadap Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia”. Kemudian dilanjut dengan presentasi dari Yaya Ihya Ulumuddin, Ph.D, anggota BRIN, yang berjudul “Penyerapan Karbon Berbasis Lamun dan Makroalga di Indonesia”. Presentasi terakhir di sesi kedua di bawakan oleh Mr. Jung HAN yang merupakan Asisten Manajer Korporasi Manajemen Lingkungan Laut Korea (KOEM) dengan judul “Peningkatan Kapasitas Inventarisasi Karbon Biru di Korea”.

Seminar Ahli Karbon Biru Korea-Indonesia telah dihadiri oleh kurang lebih 80 (delapan puluh) peserta baik dari Korea maupun Indonesia. Pada akhir acara, Dr. Bong-Oh KWON mengungkapkan melalui Korea-Indonesia MTCRC, diharapkan kerjasama praktis karbon biru bisa tercapai seiring diadakannya pertukaran peneliti dari kedua negara. “Saya berharap para pakar dari Korea bisa segera mengunjungi Indonesia, dan sebaliknya para pakar dari Indonesia dapat mengunjungi Korea” sambungnya saat penutupan sambutan acara. (*)

 

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *