Semarakkan Tahun Baru Imlek 2023, Festival Pecinan Cirebon Siap Digelar 3 – 5 Februari

Cirebon,- Untuk menyemarakkan Tahun Baru Imlek 2023 atau 2574, Laskar Agung Macan Ali Cirebon akan menggelar Festival Pecinan Cirebon. Rencananya, Festival Pecinan Cirebon tersebut akan berlangsung di Jalan Pasuketan, Kota Cirebon.

Panglima Tinggi Laskar Macan Ali, Prabu Diaz mengatakan sebagai masyarakat Cirebon dirinya memiliki keinginan perayaan Imlek di Kota Cirebon pada tahun 2023 ini bisa lebih semarak. Kota Cirebon, menurut Prabu Diaz, terkenal dengan kota yang pluralis, semua suku bangsa, agama ada di Cirebon sejak dulu.

“Jadi, kami akan menggelar Festival Pecinan Cirebon. Kegiatan ini akan digelar selama tiga hari berturut-turut mulai tanggal 3 – 5 Februari 2023 di Jalan Pasuketan, Kota Cirebon,” ujar Prabu Diaz kepada About Cirebon, Sabtu (14/1/2023).

BACA YUK:  Pj Wali Kota Cirebon dan Jabar Bergerak Tinjau Pembangunan Rutilahu

Prabu Diaz menjelaskan dalam pelaksanaan Festival Pecinan Cirebon, akan dihiasi dengan pernak-perih khas Imlek, Festival kuliner khusus makanan dari Tiongkok seperti Bapao, Bacang, Kue Bulan dan lainnya. Selama tiga hari itu, tambahnya, akan menggelar berbagai atraksi kesenian khas Tionghoa, seperti tarian asmara, tarian kue bulan, wushu, barongsai dan masih banyak lagi.

“Kegiatan Festival Pecinan Cirebon ini juga nantinya akan dipadukan dengan kesenian-kesan lokal seperti tari topeng. Kemudian semua yang terlibat dalam Festival Pecinan Cirebon diharapkan menggunakan pakaian ala Tiongkok, sehingga pengunjung yang datang akan terasa suasananya,” ungkapnya.

BACA YUK:  BNPB Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir di Cirebon Timur

Festival Pecinan Cirebon ini, kata Prabu Diaz, ingin menguatkan kembali toleransi antar umat beragama. Karena, tambahnya, ajaran para leluhur di Cirebon kebersamaan dan toleransi harus dijaga. Sehingga di Cirebon semua tempat peribatan yang lain bisa berdiri kokoh dan terjaga.

“Kalau kita berbicara sejarah ke belakang, Cirebon sangat erat kaitannya dengan sejarah Timur Tengah, terutama dengan Tiongkok. Kegiatan ini juga untuk menjaga toleransi, salah satunya yaitu dengan memunculkan Festival Pecinan Cirebon,” katanya.

Saat Sunan Gunung Jati syiar Islam di Cirebon, menurut Prabu Diaz, beliau memiliki istri yang bernama Putri Ong Tien dari Tiongkok. Oleh karena itu, budaya-budaya Tiongkok sudah mewarnai di Cirebon.

BACA YUK:  Agar Bisa Terealisasi, DPRD Kota Cirebon Minta Hasil Musbang Kelurahan Kecapi Segera Diinput ke SIPD

“Agar tidak punah, walau kita non Tiongkok tetap kita menumbuhkan, menjaga dan melestarikan. Kegiatan ini juga sudah didukung oleh berbagai organisasi seperti PSMTI, Perhimpunan Warga Tionghoa Indonesia, hingga teman-teman yang lainnya,” pungkasnya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *