Selama PPKM Darurat, PKL Keluhkan Sepi Pembeli

Cirebon,- Pemerintah menetapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat sejak 3 sampai 20 Juli 2021 dan diperpanjang hingga akhir Juli 2021. PPKM darurat untuk menekan angka penyebaran covid-19 dan membatasi mobilitas masyarakat.

Namun demikian, setelah lebih dari sepekan pelaksanaan PPKM darurat ini berimbas kepada seluruh sektor ekonomi. Salah satunya sangat dirasakan oleh pedagang kaki lima (PKL) di Kota Cirebon.

PKL mengeluhkan sepinya pembeli selama PPKM darurat. Sepi pembeli tersebut imbas dari penutupan beberapa ruas jalan di Kota Cirebon.

BACA YUK:  Muskab IX Korpri, Ajang Pemilihan Ketua dan Wadah Belajar Pengabdian Masyarakat

Seperti yang dirasakan oleh Beny (33) warga Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon ini mengeluhkan sepinya pembeli. Setiap harinya, Beny mengayuh gerobak bakpaonya di jalanan Kota Cirebon.

“Sepi pisan (selama PPKM darurat), penjualan juga berkurang mas,” ujar Beny saat ditemui About Cirebon di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Jumat (16/7/2021).

Saat hari-hari normal, menurut Beny, bisa menjual bakpaonya hingga seratus porsi. Dirinya menjual dari pagi sampai malam hari.

Namun, selama PPKM darurat hanya menjual setengahnya dibanding hari normal.

BACA YUK:  Kampoeng Ramadan Aston Cirebon Hotel Bakal Sajikan Lebih Dari 225 Menu

“Kalau normal bisa jual seratus porsi. Kalo sekarang paling juga 50 porsi. Keliling juga terkendala sama jalan, banyak yang ditutup,” katanya.

“Biasanya sehari bisa dapat Rp. 80 sampai Rp. 90 ribu. Kalau lagi ngga dapet ya ngga dapet,” imbuhnya.

Beny mengaku selama penerapan PPKM darurat dirinya belum mendapatkan bantuan. Beny pun berharap kondisi seperti ini bisa cepat berakhir.

“Kalau bantuan juga belum dapet. Saya harap kondisinya kembali normal lagi,” harapnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *