Selama 5 Tahun, Warga Kriyan Kota Cirebon dapat Pelatihan Membatik

Cirebon,- Melalui program kerja sama Korea Arts and Culture Education Service (KACES) dengan Sinau Art dan Pemerintah Daerah Kota Cirebon di bidang seni budaya, warga Kriyan Kota Cirebon mendapatkan pelatihan membatik.

Ketua Harian Umum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Cirebon, Dr. Siska mengatakan dengan diberikan program tersebut di daerah Kriyan, ingin mengubah citra buruk yang ada di daerah setempat.

“Kami ingin mengubah citra buruk yang ada di wilayah tersebut, agar menjadi daerah unggulan yang ada di Kota Cirebon,” ujarnya di Basecamp Pelatihan Seni Membatik RW 17 Kriyan Barat, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Selasa (9/10/2018).

Lebih lanjut, pelatihan membatik yang diberikan di wilayah tersebut untuk anak-anak dan warga sekitar. Batik yang dibuat juga memiliki ciri khas sendiri, yaitu menggunakan pewarna alami.

BACA YUK:  Usung Tema Ramadan Asian Delight, Buka Puasa di Bentani Hotel akan Disuguhkan Menu-menu Autentik

“Bahan-bahannya diambil dari pepohonan yang banyak terdapat di daerah Kriyan, bisa daun kelor, daun mengkudu, daun suji maupun pewarna alami lainnya,” terangnya.

Menurut Siska, penggunaan pewarna alami tidak akan mencemari lingkungan. Bahkan, dunia saat ini juga lebih menyukai yang alami serta harga jualnya lebih tinggi.

Selain itu, lanjut Siska, yang menjadi ciri khas dari batik Kriyan adalah motifnya. Karena, pihaknya membebaskan mereka membuat motif apapun.

“Dari pihak Korea pun tidak memaksakan motif-motif tertentu untuk dibuat. Karena pada dasarnya, batik memiliki filosofi yang salah satunya berasal dari daerah pembuat batik itu sendiri,” terangnya.

BACA YUK:  Ditjen IKP Kemenkominfo Gandeng Pemkab Cirebon Pastikan Kelancaran Arus Mudik

Sehingga, kata Siska, warga Kriyan pun dibebaskan untuk membuat sejumlah motif yang nantinya diharapkan bisa menjadi ciri khas dari batik produksi Kriyan.

Kedepan, pihaknya meminta kepada warga Kriyan untuk melakukan penanaman pohon yang berguna sebagai pewarna alami batik mereka. Sehingga, nantinya pembatik juga akan membeli pohon dari mereka dan perekonomian warga juga akan tumbuh.

“Lima tahun ke depan, kami berharap daerah Kriyan bisa menjadi kampung batik yang maju di Kota Cirebon, dan kampung yang semua warganya menjadi perajin dan pengusaha batik, bukan buruh batik,” harapnya.

“ Tanggal 15 Oktober nanti, 85 karya seni batik dari Kriyan ini sudah harus dibawa ke Korea,” imbuhnya.

BACA YUK:  Bupati Cirebon Bersama Forkopimda Cek Kesiapan Penanganan Mudik

Sementara itu, Ketua Umum P2TP2A Kota Cirebon, Ira Irawati menyambut baik adanya program kerja sama ini. Apalagi, ini dilakukan selama lima tahun.

“Ini merupakan langkah awal yang baik, dan kami meminta kepada semua pihak di Kota Cirebon untuk ikut mendukung program tersebut. Program Ini juga dipantau oleh Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan,” kata Ira.

Ira pun mengaku sangat senang melihat antusiasme yang diperlihatkan warga Kriyan dalam pelatihan membatik ini.

“Baru satu hari, tapi hasilnya luar biasa, mereka sangat senang, tekun dan penuh semangat mempelajari teknik dan cara membatik ini,” tutupnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *