Sekda Pemprov Jabar, Iwa Karniwa : Ayo Kita Pakai Batik

Cirebon,- Peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh pada hari ini, 2 Oktober menjadi momentum pelestarian batik. Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Dr. H. Iwa Karniwa S,E. Ak., MM CA., PIA, menyatakan himbauannya yakni “Ayo Kita Pakai Batik”.

Hal tersebut diungkapkan oleh Iwa saat berlangsungnya konferensi pers dalam acara Mask Painting Festival 2018 di BT Batik Trusmi, Senin (1/9/2018). “Batik, Batik, Ayo Kita Pakai Batik,” ungkapnya dihadapan awak media.

Dia menyampaikan, Pemprov Jabar melalui industri perdagangan melakukan agenda untuk tetap melestarikan batik seperti melakukan pameran di berbagai daerah. Event pameran itu diakuinya diberikan fasilitas dengan agenda hampir setiap bulannya.

BACA YUK:  Momentum 100 Tahun, Gedung BAT Jadi Destinasi Wisata dan  Dibuka Untuk Umum Akhir Tahun 2024

Baginya, motif batik pun kini semakin beragam di setiap kota dan kabupaten yang ada di Jawa Barat. Minimalnya jika di setiap daerah memiliki satu motif batik, maka Jawa Barat memiliki 27 motif batik, sedangkan nyatanya di setiap daerah memiliki lebih dari satu motif batik.

“Kita mencoba untuk meningkatkan volume penjualan, karena tidak di setiap daerah perkembangan penjualan batiknya seperti di Cirebon, sehingga kedepan dari sisi produksi dan penjualan di kota lainnya terus berkembang,” tambahnya.

Iwa juga mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh BT Batik Trusmi. Dengan adanya parade dan juga Mask Painting ini diharapkan akan banyak masyarakat yang semakin cinta dengan batik dan melestarikannya bersama-sama. Karena batik diakuinya tidak hanya dipakai untuk kegiatan formal, bahkan dengan model batik yang beragam, semakin memposisikan batik yang bisa dipakai di berbagai segmentasi acara.

BACA YUK:  Polresta Cirebon Akan Dirikan Tugu Udang dari Knalpot Brong

Pemprov Jabar juga susah mewajibkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai swasta untuk mengenakan batik setiap Kamis dan Jumat. Sehingga puluhan ribu orang menggunakan batik di hari tersebut. Belum lagi, satu orang pegawai minimalnya memiliki lebih dari 2 macam batik.

“Kedepannya saya berharap batik bisa digunakan oleh berbagai usia dan berbagai kegiatan. Karena dengan menggunakan batik itulah, bentuk konkret pelestarian budaya yang sesungguhnya,” tutupnya. (AC560)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *