Satgas Bencana Polres Cirebon Kota Siagakan 600 Personil Gabungan Hadapi Musim Penghujan

CIREBON,- Dalam rangka menghadapi musim penghujan, Polres Cirebon Kota membentuk Satgas Bencana untuk bersiaga menghadapi bencana di Kota Cirebon.

Kapolres Cirebon Kota, AKBP. Roland Ronaldy mengatakan sebanyak 600 personil gabungan akan dikerahkan untuk bersiaga menghadapi bencana yang terjadi di Kota Cirebon.

“Kota Cirebon merupakan kota yang paling rawan bencana, sehingga Polres Cirebon Kota perlu membentuk Satgas Bencana Polres Cirebon Kota,” ujarnya usai apel satgas bencana di area komplek stadion Bima, Kota Cirebon, Selasa (18/12/2018).

Lanjut Roland, sebanyak 600 personil gabungan tersebut dirasakan kurang, oleh karenanya ingin ada sinergitas antara Pemerintah Kota dan Kabupaten Cirebon.

BACA YUK:  Bupati Imron Sambut Baik Program PTSL di Kabupaten Cirebon Targetkan Selesaikan 40ribu Sertifikat

“Jawa Barat merupakan provinsi ke tiga setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah yang rawan bencana,” ugkapnya.

Roland menjelaskan, Jawa Barat telah terjadi 1.322 kejadian bencana hingga akhir tahun 2018. Dari 1.322 bencana diantaranya 220 kejadian angin puting beliung, 141 kejadian kebakaran hutan, 387 kejadian kebakaran hunian, 2 kejadian gempa bumi, 351 kejadian tanah longsor, 5 kejadian gelombang pasang, dan 106 kejadian banjir.

“Dari total kejadian di Jawa Barat, Cirebon salah satu wilayah potensi terjadinya banjir. Sehingga, apel ini sebagai pemantapan kesiapsiagaan kita dalam menghadapai bencana,” terangnya.

BACA YUK:  Bagi Pecinta Ramen, RamenQu Cirebon Bisa Jadi Pilihan Utama

Dalam kegiatan apel satgas bencana Polres Cirebon Kota Wali Kota Cirebon, Drs. Nashrudin Azis, SH yang turut hadir merasa terharu, karena kepolisian dan TNI sudah melakukan persiapan sejak dini untuk mengantisipasi terjadinya bencana dimusim penghujan.

Menurut Azis, di Kota Cirebon terdapat sejumlah titik rawan bencana, seperti wilayah Selatan Kota Cirebon yang rawan bencana longsor hingga banjir. Diantaranya daerah Argasunya yang rawan longsor dan Kalijaga yang rawan banjir.

“Karena, daerah tersebut banyak dilintasi sungai-sungai besar yang hulunya ada di daerah atas. Sehingga, daerah tersebut memang rawan bencana banjir dan longsor,” terangnya.

BACA YUK:  Kerja Sama dengan Cirebon Tiket, Sociamedic Clinic Berikan Harga Spesial Treatment Hemat

Lanjut Azis, Pemerintah Daerah Kota Cirebon sudah melakukan upaya antisipasi pencegahan bencana dengan melakukan pengerukan sejumlah sungai yang biasanya menimbulkan banjir.

“Saya yakin, penanggulangan bencana selama musim penghujan bisa berjalan baik. Tinggal kesiapan mental dan disiplin, itu yang menjadi kunci,” tandasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *