RS Sumber Kasih Gelar Seminar Deteksi Dini dan Penanganan Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

Cirebon,- Untuk meningkatkan kompetensi dokter fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes), Rumah Sakit Sumber Kasih Cirebon kembali menggelar seminar dokter, Sabtu (13/8/2022). Kegiatan yang berlangsung di Ballroom Luxton Hotel Cirebon ini mengangkat tema deteksi dini dan penanganan pertama penyakit jantung bawaan anak dan dewasa.

Seminar dokter kali ini dihadiri dr. Ineu Nopita, Sp.A dokter spesialis anak, dr. Sherly C, SpJP. M.Ked (Cardio) dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dan dr. H. Muhammad Edial Sanif, Sp.JP., FIHA., FAsCC., FICA Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah yang juga ketua IDI Kota Cirebon.

Direktur RS Sumber Kasih, dr. Lucia Dewi Puspitasari, MM, mengatakan selama ini kasus jantung baik bawaan pada anak maupun dewasa sangat banyak. Namun, menurut dr. Lucia, banyak yang terlambat ditangani.

BACA YUK:  CYCLING DE JABAR 2024 : Start Cirebon Finish Pantai Pangandaran

“Maka dari itu, hari ini kami melakukan refresh ilmu kepada para dokter di Fasyankes 1, supaya mereka bisa mengenali gejala-gejala dini penyakit jantung pada anak dan dewasa. Terlebih jantung pada anak itu memerlukan senter yang lebih lengkap,” ujar dr. Lucia.

Saat ini, kata dr. Lucia, rujukan rumah sakit di Jawa Barat terdapat di Bandung. Namun, dari pemerintah ke depannya akan mengadakan, Cirebon bisa menjadi pusat rujukan jantung untuk wilayah Jawa Barat.

Pada seminar kali ini, peserta berasal dari dokter Fasyankes di wilayah III Cirebon dan terdaftar sebanyak 120 peserta.

Untuk mendeteksi kelainan jantung pada anak, menurut dr. Lucia, memang tidak mudah, paling tidak minimal untuk bayi baru lahir bisa mendeteksi dari tanda-tanda vital. Jika diketemukan ada sesuatu dilanjutkan dengan echo.

BACA YUK:  Disnaker Kota Cirebon Buka Posko Aduan Perihal THR

“Jadi, sebelum ibu yang ingin melahirkan terlebih dahulu di cek jantung. Bila ditemukan biru pada anak yang baru lahir, nanti dokter anak akan memeriksa lanjutan bersama dokter jantung,” katanya.

Sementara itu, dr. Edial Sanif menjelaskan seminar ini untuk menilai bahwa untuk mendiagnosa adanya kelainan jantung pada anak-anak maupun dewasa. Kelainan jantung bawaan, lanjut dr. Edial, pada anak-anak cukup tinggi, sehingga perlu diberikan pengetahuan kepada dokter umum untuk mendiagnosa jantung bawaan pada anak dan bisa dideteksi lebih dini.

“Dengan adanya seminar ini diharapkan mengupdate ilmu-ilmu dasar tentang jantung, sehingga ke depan masyarakat kita bila ada kelainan jantung bawaan bisa diketahui lebih dini lagi,” ujar dr. Edial.

BACA YUK:  Perayaan Tahun Baru Imlek 2024 di Jawa Barat Aman dan Kondusif

Kasus kelainan jantung bawaan pada anak-anak, kata dr. Edial, ada yang biru dan tidak biru. Menurut dr. Edial, kelainan jantung yang biru yang lebih berat, darah kotor dan darah bersih bercampur. Sedangkan kelainan jantung bawaan tidak biru, biasanya darah kotor dan darah bersih terpisah.

“Bahayanya, tergantung tingkatannya kalau dia berat pada masa bisa tidak tertolong. Namun yang ringan bisa sampai dewasa dan punya keluarga,” katanya.

dr. Edial berpesan kepada masyarakat untuk sebelum hamil untuk melakukan cek kesehatan dengan baik, sehingga mencegah terjadinya kelainan jantung bawaan. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *