“Roman Ayu”, Varietas Mangga Baru Milik Kabupaten Cirebon

Cirebon,- “Roman Ayu” merupakan varietas mangga baru milik Kabupaten Cirebon yang pertama kali dikembangkan Surohman, warga Desa Panongan, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon.

Menurut Surohman, dirinya pertama kali mengembangkan varietas baru tersebut di tahun 2015 dengan mengokulasi batang mangga lokal dengan batang mangga dari Taiwan.

Menurut Rohman panggilan akrab Surohman, mangga Roman Ayu ini
punya ukuran lebih besar dan berwarna merah ati saat kondisi matang. Berat buah tersebut bisa mencapai 1,8 kilogram.

“Setelah tumbuh, saya tidak berani jual, hanya dicoba sendiri. Namun beberapa tahun kemudian dijual, lumayan banyak peminatnya,” ujarnya di Pendopo Bupati Cirebon, Jalan Kartini, Kota Cirebon.

BACA YUK:  Polisi Panggil 6 Orang Saksi Terkait Tewasnya 4 Karyawan Mall di Ruang Septic Tank

Beberapa tahun setelah dikembangkan, Rohman pun kemudian melapor kepada Dinas Pertanian untuk pengembangan varietas baru tersebut dan langsung didaftarkan ke Kementerian Pertanian dengan nama “Roman Ayu” awal tahun ini.

Nama “Roman Ayu” merupakan singkatan dari Imron (Bupati Cirebon), Surohman, dan Wahyu Tjiptaningsih.

Rohman pun berharap pemerintah daerah untuk membantu mengembangkan mangga “Roman Ayu”. Nantinya, Kabupaten Cirebon bisa memiliki komoditas unggulan, selain gedong gincu.

“Dibantu pengembangannya, biar semakin terkenal,” kata Rohman.

Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian, Erizal Jamal mengatakan, “Roman Ayu” sudah terdaftar dengan nomor 1662/PVL/2021 sebagai varietas lokal.

BACA YUK:  Didukung Tenaga Ahli dan Handal, PT. Inti Global Konstruksi Buka Kantor di Cirebon

Pemohon ingin mendaftarkan varietas baru itu yakni, Bupati Cirebon, Imron Rosyadi yang dilakukan pada 30 Maret 2021.

“Ini adalah sertifikat kepemilikan varietas lokal daerah yang diturunkan secara turun temurun. Kepemilikan ini punya Kabupaten Cirebon yang diwakili oleh bupati,” ungkap Erizal.

Ia menjelaskan, hal tersebut merupakan upaya untuk kekayaan daerah dan meningkatkan perekonomian para petani mangga.

“Kami tidak hanya menyerahkan sertifikat, kami mengajak dikembangkan bersama, harus menjadi komoditi unggulan,” pungkasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *