Ridwan Kamil Dorong Kepala Daerah Lakukan Tes Swab Mininal 1% Jumlah Penduduk

Cirebon,- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan rapat gugus tugas bersama Kepala Daerah di Kota Cirebon, Rabu, (5/8/2020).

Dalam rapat tersebut, pihaknya mendorong kepada kepala daerah untuk gencar melakukan pemeriksaan swab, minimal satu persen dari jumlah penduduk.

“Ada dua hal yang saya arahkan, untuk di Cirebon ini pengetesan swab terus ditingkatkan, minimal satu persen dari jumlah penduduk,” ujarnya kepada awak media.

Menurut Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil bahwa pengetesan Swab pasien ODP (Orang Dalam Pemantauan), PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dalam istilah lama masih banyak yang belum di tes swab.

BACA YUK:  Terjebak di Ruang Septic Tank, 4 Orang Karyawan Mall di Kota Cirebon Dikabarkan Meninggal Dunia

“Untuk pasien ODP, PDP dalam istilah lama, masih banyak yang belum dites swab, itu harus diselesaikan terlebih dahulu,” katanya.

Kemudian, tambah Kang Emil, setiap satu kasus harus minimal ada 20 orang yang dicari close kontaknya dan rasio itu masih belum. Dari satu kasus cuma dua tiga, hanya keluarga terdekat, padahal harus 20 teorinya.

“Itulah yang sedang kita kejar, kalau itu dilakukan oleh Kabupaten/ Kota harusnya lebih baik,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kang Emil berpesan kepada orang-orang Cirebon agar berhati-hati, karena banyak orang impor yang masuk ke Cirebon karena perjalanan ke zona merah.

BACA YUK:  Satlantas Polres Cirebon Kota Gandeng Pendongeng Terkenal Kota Cirebon Hibur Pemudik

“Kepada orang-orang Cirebon agar berhati-hati, banyak orang yang masuk ke Cirebon karena perjalan dari daerah zona merah,” pesannya.

Sementara itu, untuk pendidikan sudah boleh dibuka di zona hijau dengan syarat sekolahnya melakukan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. Sehingga, lama-lama akhirnya bisa melakukan.

Sekolah, kata Kang Emil, akan dimulai dari tingkat SMA, SMK, MA terlebih dahulu, baru SMP, SD dan seterusnya.

“Karena sudah banyak sekali informasi dari orang tua yang komplain karena tidak memiliki kuota, handphone dan lain sebaginya. Maka kita ijinkan dengan tingkat kewaspadaan,” tandasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *