Ribuan Warga Saksikan Kirab Budaya Cap Go Meh
Cirebon, 11 Februari 2017,- Ribuan masyarakat Cirebon dan sekitarnya tumpah ruah ke jalan Kota Cirebon untuk menyaksikan dan memeriahkan perayaan Kirab Budaya Cap Go Meh “Year of Rooster” 2568 yang berlangsung di Vihara Dewi Welas Asih, Kota Cirebon, Sabtu (11/02/2017).
Perayaan yang jatuh di hari ke-15 atau hari puncak dari Imlek tahun 2568 tersebut berlangsung meriah dan sukses. Bukan hanya masyarakat etnis Tionghoa, namun juga seluruh masyarakat membaur dan menyemarakkan perayaan Cap Go Meh tersebut.
Perayaan Cap Go Meh diramaikan dengan karnaval kirab budaya dan kesenian khas masyarakat tionghoa seperti Barongsai, Liong, Arak – arakan Dewa dan Dewi dan kesenian tradisional khas Cirebon. Tercatat 15 Joli yang diarak dalam Kirab Budaya Cap Go Meh.
Yan Siskarteja, selaku Panitia Acara Kirab Budaya Cap Go Meh mengatakan, Perayaan Cap Go Meh tahun 2568 atau 2017 ada 15 tandu atau Joli dewa dewi dari wilayah III Cirebon seperti Jatibarang, Indramayu, Plered, Arjawinangun, Ciledug, Losari dan Kota Cirebon.
Kelima belas 15 Joli kepercayaan diantaranya Joli Kwan Te Kun, Joli Kwan Im Po Sat, Joli Kwan Im Po Sat (Bodhi Sejati), Joli Kwan Im Po Sat (Jatibarang), Joli Kwan Im Po Sat (Arjawinangun), Joli Kwan Im Po Sat (Buddha Sasana), Joli Thian Seng Boo (Tiao Kak Sie), Joli Hok Tek Ceng Sin (Ciledug), Joli Hok Tek Ceng Sin (Tiao Kak Sie), Joli Hok Tek Ceng Sing (Sindang Laut), Joli Hok Tek Ceng Sin (Losari), Joli Hok Tek Ceng Sin (Plered), Joli Hok Tek Ceng Sin (Makin), Joli La Kwa Ya (Indramayu) dan Joli Hian Hian Siang Te (Tiao Kak Sie).
Rangkaian karnaval dimulai dari Vihara Dewi Welas Asih Jalan Kantor Kota Cirebon, kemudian menuju Jalan Pasuketan, Jalan Pekiringan, Jalan Parujakan, Jalan Sukalila Selatan, Jalan Karanggetas, Jalan Panjunan, Jalan Jagabayan, Jalan Winaon, Pasar Kanoman, Jalan Talang, Jalan Kebumen dan kembali ke Vihara Dewi Welas Asih.
Ia menuturkan, dengan adanya kegiatan ini tampaklah Kesatuan dan Persatuan, Keragaman dan Kebhinekaannya nampak sekali, kami melibatkan dari Keraton Kacirebonan, Pelajar AKMI dan mengeluarkan 3 barongsai dan 4 Liong.
“Keistimewaan dari Kirab Budaya ini semua bisa bersatu, karena Vihara Dewi Welas Asih tidak membedakan suku, bangsa, ras dan agama dan bukan hanya bersifat keagamaan semata, tapi harus menjadi akulturasi budaya Tionghoa dan kebudayaan setempat,” pungkasnya. (AC212)