Refleksi Tahun 2020 Dalam Lukisan, Raffael Arlief Gelar Pameran Tunggal

Cirebon,- Seni rupa di Kota Cirebon tidak kalah bersaing dengan kota-kota lain. Mengingat, sang maestro seni lukis Indonesia Affandi adalah warga kelahiran dari Kota Cirebon, bahkan banyak juga pelaku kreatif yang berasal dari Cirebon.

Untuk menggairahkan kembali dunia seni rupa, Raffael Arlief menggelar pameran tunggal. Pameran tersebut berlangsung dari tanggal 3-7 April 2021 di Hotel Bentani, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon.

Dengan mengusung tema “20 Means 21” pameran tunggal ini adalah refleksi dirinya di tahun 2020 yang terhalang karena Pandemi Covid-19. Sehingga, mengharuskan dirinya untuk berada di rumah terus menerus hingga batas yang belum ditentukan.

BACA YUK:  Ditjen IKP Kemenkominfo Gandeng Pemkab Cirebon Pastikan Kelancaran Arus Mudik

Selain itu, 20 Means 21 juga sebagai tema pameran yang bermakna di tahun 2020 Raffael sudah 21 tahun umurnya. Tahun 2020 menurut Raffael dipenuhi rasa marah, kesal, dan benci karena Covid-19.

Dalam pameran tunggal tersebut, Raffael memamerkan 14 karyanya yang dibuat sejak tahun 2020. 14 karyanya menggambarkan apapun yang terjadi di tahun 2020.

“Saya merangkum semua yang ada di tahun 2020 dengan melukiskannya di 14 kanvas tersebut,” ujar Raffael kepada About Cirebon, Sabtu (3/4/2021).

Raffael punya kejujuran, punya kebebasan, punya sensivitas atas dirinya dan lingkungan, serta punya sikap pada ekspresi karyanya yang Naive. Sehingga dalam lukisan yang dipamerkannya bergaya Neo Expressionisme atau Naive.

BACA YUK:  Jadwal Bioskop Cirebon 21 Februari 2024, Film Terbaru Land of Bad dan Bob Marley: One Love

“Saya memilih gaya lukisan Neo Expressionisme atau Naive. Penggunaan gaya ini karena saya membenci masa kecil yang menenggangkan, penuh dengan kebingungan, dan bahkan mungkin penuh dengan kesedihan,” ungkapnya.

Namun pada akhirnya, kata Raffael, menyadari bahwa tanpa hal tersebut dirinya tidak akan bertumbuh menjadi manusia yang seperti sekarang ini. Karena menurutnya, masa lalu sangat berpengaruh dengan bagaimana menjalani kehidupan pada masa sekarang.

“Maka, gaya Naive seperti anak kecil adalah sebagai rasa terima kasih pada masa kecil yang aku benci,” kata Raffael.

BACA YUK:  Bikin Kenyang, Buka Puasa di Luxton Hotel Cirebon Suguhkan Lebih dari 156 Menu

Salah satu karya Raffael yang mengisahkan segala yang dilihat, dirasakan, dan kemudian dipikirkannya tertuang dalam karya yang berjudul “Just in Case you Forget”. Karya tersebut mengisahkan tentang awal tahun 2020 yang diawali dengan bencana banjir, menghilangkan esensi dari tahun baru yang penuh keceriaan. Awal tahun yang harusnya penuh keceriaan, malah menjadi penuh dengan kekacauan.

“Saya rasa karya tersebut cukup berhasil, liar namun tertib didukung dengan komposisi warna yang apik dan berusaha menghadirkan sesuatu yang segar,” tandasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *