Ratusan Bidan dan Perawat di Wilayah Cirebon Ikuti Seminar Kesehatan Deteksi Dini PPCM

Cirebon,- Ratusan Bidan dan Perawat dari wilayah III Cirebon mengikuti seminar deteksi dini dan penatalaksanaan awal PPMC (Peripartum Cardiomyopathy). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Sumber Kasih Cirebon ini berlangsung di Ballroom Luxton Hotel, Jalan RA Kartini, Kota Cirebon, Sabtu (15/10/2022).

Seminar tenaga kesehatan ini menghadirkan dua narasumber yakni dr. Azhar Susanto, Sp.OG, dokter spesialis kandungan dan kebidanan dan dr. Sherly C, Sp.JP. M.Ked (Cardio) dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.

Direktur RS Sumber Kasih, dr. Lucia Dewi Puspitasari, MM mengatakan kegiatan seminar kesehatan bersama bidan dan perawat ini bekerja sama dengan Ikatan Bidang Indonesia (IBI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Dalam seminar ini, lanjut Lucia, kita ingin mengupas tuntas tentang deteksi dini dan penatalaksanaan awal PPMC.

“Dengan kegiatan ini, kami ingin menjalin bonding yang lebih kuat dengan teman-teman tenaga kesehatan dari bidan dan perawat yang ada di wiilyah Cirebon dan sekitarnya. Karena RS Sumber Kasih dengan dokter yang ada di rumah sakit, harus bersinergi dengan bidan dan perawat dalam bidang kesehatan,” ujar Lucia.

BACA YUK:  Info Loker! Lowongan Kerja Terbaru untuk Sim Group di Adira Finance di bulan April 2024

“Pasien kan tidak datang langsung ke rumah sakit, tetapi ke klinik atau puskesmas. Sehingga, penemuan kasus di Puskesmas atau klinik akan ditemukan oleh bidan dan perawat yang bertugas, baru dirujuk ke RS Sumber Kasih,” sambungnya.

Seminar kesehatan ini juga, lanjut Lucia, pihaknya ingin memberikan penghargaan kepada bidan dan perawat dengan cara memberikan update keilmuan. Karena, menurut Lucia, mereka senantiasa diminta sebagai syarat untuk izin bidan maupun perawat harus memiliki SKP.

“Atas hal itu, kami mencoba memberikan sesuatu yang positif kepada perawat dan bidan. Tapi yang pasti, kami ingin lebih mendekatkan dengan teman-teman tenaga kesehatan,” katanya.

Pada seminar kesehatan kali, Rumah Sakit Sumber Kasih Cirebon mengundang sebanyak 200 bidan dan perawat yang ada di wilayah III Cirebon. Pihaknya berharap, dengan kegiatan ini bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya untuk masyarakat yang kebetulan ibu hamil dan bersalin yang terkena PPCM.

BACA YUK:  1.346 Peserta Ikuti Bagama Kicau Championship di Kota Cirebon

“Sehingga, penanganan detik perdetik bisa tertangani sebaik-baiknya, dan mereka (bidan dan perawat) bisa lebih aware terhadap PPCM dan bisa menyelamatkan banyak ibu yang terkena PCM,” harapnya.

Sementara itu, dr. Azhar Susanto, Sp.OG menjelaskan PPCM adah suatu kondisi dimana adanya gangguan pada jantung yang disebabkan murni karena suatu kehamilan. Jadi, lanjut Azhar, tidak ada ditemukan adanya penyakit lain.

“Melihat trend pada beberapa dekade sekarang, PPCM itu terbanyak yaiut komplikasi dari suatu kondisi preklamsi. Preklamsi salah satu penyebab terbanyak kematian pada ibu hamil, melahirkan, atau masa nifas,” ujarnya.

Untuk medeteksi dini PPCM, kata Azhar, penatalaksanaan penanganan di awal, pada saat kehamilan, persalinan, minimal teman-teman bidan atau fasilitas tingkat I bisa medeteksi secara lebih dini. Sehingga penatalaksanaannya bisa lebih komprehensif dan bisa menurunkan aka kematian ibu.

“Seperti yang didengung-dengungkan oleh Kementerian Kesehatan bahwa memang target kita adalah penurunan angka kematian ibu dan bayi,” jelasnya.

BACA YUK:  DKUKMPP Kota Cirebon Dorong UMKM Daftarkan Merek Dagang

Di tempat yang sama, dr. Sherly C, Sp.JP. M.Ked (Cardio) menjelaskan deteksi dini PPCM itu sebenarnya sangat penting, sehingga pihaknya berharap dengan seminar ini bidan dan perawat ini menjadi perpanjangan tangan.

“Ketika mereka jumpa dengan pasien-pasien yang memang bepotensi mengalami PPCM, sudah paham dan bisa mendeteksi dini. Degan harapan, deteksi dini komplikasi bisa ditekan, terutama kematian martenal. Kalau kita lihat, kematian martenal ini bukan lagi infeksi tapi lebih cenderung karena preklamsi, yang mana salah satu komplikasi yang paling besar adalah PPCM,” ujarnya.

Ciri-ciri PPCM, Sherly menjelaskan adalah pasien yang datang dengan keluhan sesak nafas, cepat cape, kaki bengkak, bantuk di malam hari, tidur terlentang tidak bisa karena sesak, dan biasanya paling sering terdeteksi di akhir trismester 3 atau 1-5 bulan setelah persalinan.

“Tapi, tidak menutup kemungkinan bisa cepat terjadi atau pun lambat terjadi dari waktu yang saya sebutkan tadi. Kami harap bidan dan perawat bisa aware,” tandasnya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *