Rapat Koordinasi Larangan Mudik, Ini yang Disampaikan Kepala BNPB

Cirebon,- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Doni Monardo menggelar rapat koordinasi dan penanganan Covid-19 dan pengendalian transportasi saat masa Idulfitri. Rapat tersebut berlangsung di Pendopo Bupati, Jalan RA Kartini, Kota Cirebon, Kamis (29/4/2021).

Dalam rapat tersebut, Doni Monardo mengajak untuk membuat strategi tiga simpul dalam penanganan Covid-19. Tiga simpul ini yaitu simpul pemerintah, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, Kabupaten/Kota, sampai struktur yang terendah yaitu desa dan Kelurahan.

“Di simpul pemerintah narasinya tunggal, narasi pemerintah pusat yang disampaikan oleh Presiden Jokowi tentang larangan mudik. Jangan ada narasi yang berbeda lagi.” ujar Doni.

BACA YUK:  Hadiri Milad ke-23 Baznas, Pj Wali Kota Cirebon: Sudah Banyak yang Dilakukan Baznas Kota Cirebon

Yang kedua, lanjut Doni, adalah imbauan dari orang tua di kampung halaman, orang tua yang menjadi tujuan mudik. Sehingga, perlu adanya pendekatan emosional, pendekatan personal.

“Tanpa ini dilakukan juga, hasilnya tidak akan maksimal. Orang tua di kampung halaman disampaikan lewat tokoh agama, budayawan, atau melalui orang-orang yang mempunyai pengaruh di seluruh daerah, menyasar kepada orang tua yang anak-anaknya atau keluarganya ada di rantau,” ungkapnya.

Setelah pendekatan kepada orang tua dan pendekatan secara emosional sudah dilakukan, maka kata Doni, yang ketiga adalah keluarga yang akan nekat mudik sebanyak 7 persen atau 18,9 juta orang tetap membawa dokumen swab negatif Covid, tidak jaminan mereka akan selamanya negatif.

BACA YUK:  Disbudpar Kota Cirebon Akan Hadirkan Program Seniman Masuk Sekolah

“Mereka menggunakan transportasi pasti tangannya menyentuh bagian-bagian yang dilalui. Tidak ada jaminan semua yang disentuh steril, walaupun sudah dilakukan disinfektan setiap saat. Karena satu dua orang yang positif Covid tanpa gejala, dapat menyebarkan melalui droplet,” katanya.

Literasi Covid, kata Doni, harus ada di setiap insan bangsa kita. Tidak cukup diketahui oleh para dokter. Pengetahuan tentang Covid harus diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia.

“Hal ini agar kita bisa benar-benar terbebas dari covid. Minimal kita bisa mengendalikan covid ini,” jelasnya.

BACA YUK:  Peringati HPN 2024, Kepala BI Cirebon: Peran Media Menjaga Inflasi Sangat Signifikan

Semakin sering ini disampaikan, semakin banyak orang yang sadar bahwa covid masih ada dan belum ada yang tahu kapan berakhir.

“Narasi untuk tidak mudik untuk selalu disampaikan. Karena 7 persen sangat besar. Upaya kita adalah mengurangi lagi serendah-rendahnya, pasi ada yang mudik tetapi kita harapkan jumlahnya jauh berkurang dari angkat yang hari ini kita hadapi,” kata Doni.

Yang dilarang adalah mudik, namun menurut Doni, aktivitas ekonomi tetap berjalan.

“Aktivitas-aktivitas selain mudik masih diberikan kesempatan. Oleh karenanya kerja sama ini penting, petugas di lapangan harus memahami agar tidak terjadi gesekan di masyarakat,” pungkasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *