Rangkaian HUT ke-5, RSIA Cahaya Bunda Gelar Seminar Awam Kenali Diabetes Melitus

Cirebon,- Setelah sukses menggelar Seminar Awam Mengenal Infeksi Pneumokokus dan penanaman bibit pohon mangrove, rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-5 Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Cahaya Bunda kembali menggelar Seminar Awam.

Kali ini, RSIA Cahaya Bunda kembali menggelar Seminar Awam dengan mengusung tema “Kenali Diabetes Melitus dari A sampai Z” bersama dr. Sulistiana, Sp.PD yang merupakan dokter spesialis penyakit dalam RSIA Cahaya Bunda, Sabtu (2/11/2019).

Acara yang berlangsung di Ruang Auditorium Lt. 3 RSIA Cahaya Bunda, Jalan Perjuangan No. 8, Kota Cirebon tersebut dihadiri puluhan peserta.

Menurut dr. Sulistiana, bahwa seminar awam ini sangat penting sekali buat penderita Diabetes Melitus (DM), karena penderita DM di wilayah Cirebon banyak sekali.

“Apalagi sekarang, dengan gaya hidup yang saat ini, banyak junk food dan segala macam, dan itu faktor resiko DM. Dan masyarakat juga masih sedikit yang tau tentang DM itu sendiri,” ujarnya kepada About Cirebon usai memberikan seminar.

BACA YUK:  Polres Cirebon Kota Terima Hibah 1 Unit Ambulance dari Bank BRI

Lanjut Sulistiana, keluhan klasik Diabetes Melitus diawali dengan rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil tengah malam, dan berat badan menurun dengan cepat, rasa lapar terus menerus tapi tidak diikuti dengan peningkatan berat badan.

“Keluhan lainnya juga dapat berupa lemah badan, kesemutan, mata mulai kabur, gairah seks menurun, dan luka sukar sembuh,” terangnya.

Untuk mencegah DM, Sulistiana menjelaskan bahwa pola makan harus diatur, olahraga, pengendalian berat badan, dan kontrol secara teratur.

“Pola makan yang tepat bagi para penderita DB ada 3J, yaitu jumlah kalori, makanlah makanan sesuai dengan kebutuhan kalori tubuh, Jadwal dan Jenis makanan,” jelasnya.

BACA YUK:  RSD Gunung Jati Tindak Lanjuti Arahan Pj Wali Kota Cirebon Usai Sidak

Makanan yang bermanfaat bagi penderita DM, kata Sulistina, seperti makanan yang mengandung antioksidan, mengandung serat, dan makanan yang mengandung indek glimik rendah.

“Waktu makan bagi penderita diabet lebih baik dengan porsi kecil namun dibagi dalam beberapa waktu makan agar gula darah stabil,” terangnya.

Sehingga, tambah Sulistiana, kesimpulannya bahwa perilaku sehat bagi penderita diabet, harus mengikuti pola makan sehat, meningkatkan kegiatan jasmani, menggunakan obat diabet dan obat-obat pada keadaan khusus secara aman dan teratur.

“Saya menyarankan untuk pemantauan gulkosa darah mandiri (PDGM) dan melakukan perawat kaki secar berkala,” tutupnya.

BACA YUK:  Tingkatkan Brand dan Bisnis UKM, Telkomsel Gelar Lokakarya 3rd Digital Creative Entrepreneurs

Sementara itu, dr. Erwin Didi Purnama, Direktur RSIA Cahaya Bunda mengatakan kegiatan seminar awam dalam rangka HUT RSIA Cahaya Bunda ke-5 ini diselenggarakan untuk umum, karena memang kita juga menggelar seminar untuk tenaga kesehatan, seperti dokter, bidan, dan perawat.

“Tujuannya diadakan seminar untuk tenaga kesehatan adalah untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan,” ujarnya dalam sambutan.

dr. Erwin Didi Purnama, Direktur RSIA Cahaya Bunda

Kemudian juga, tambah Erwin,  tujuan diadakannya seminar tenaga medis untuk pemenuhan kelengkapan sertifikasi mereka. Karena para dokter, bidan, dan perawat setiap tahun harus punya poin sendiri yang harus mereka kejar.

“Poin itu di dapat dari seminar-seminar yang mereka ikuti,” terangnya.

“Sedangkan seminar awam untuk umum sifatnya lebih banyak memberika edukasi tentang hal-hal tentang kesehatan,” singkatnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *