Putra Mahkota Keraton Kasepuhan Cirebon Ceritakan Sebelum Sultan Sepuh Wafat

Cirebon,- Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, PRA Arief Natadiningrat wafat di usia 55 tahun. Beliau meninggal dunia di rumah sakit Sentosa Bandung, Rabu (22/7/2020) pagi pukul 05.20 WIB.

Sultan Sepuh XIV meninggalkan seorang Permaisuri Raden Ayu Isye Natadiningrat dan juga empat orang anak yakni Putra Mahkota PRA Luqman Zulkaedin, PR Arie Rachmanudin, RR Siti Fatimah Nurkhayani, dan PR Muhammad Nusantara.

Menurut Putra Mahkota Kesultanan Kasepuhan Cirebon, PRA Luqman Zulkaedin, Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat wafat karena penyakit yang diderita sejak tahun 2016 lalu. Beliau menderita penyakit kangker usus.

BACA YUK:  Program Gerakan Magrib Mengaji di Kota Cirebon, Kini Miliki 44 Guru Ngaji

“Tahun 2016 beliau dioperasi ususnya itu dipotong beberapa centi, Kemudian tahun 2018 kambuh dan kembali dioperasi dipotong ususnya,” ujarnya saat ditemui About Cirebon di pemakaman Astana Gunung Sembung, Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati.

“Kemudian, setelah pulang haji tahun lalu, ususnya mulai tumbuh kanker, karena sudah dipotong beberapa kali, akhirnya sudah tidak bisa dan beliau melakukan kemoterapi,” tambah Luqman.

Luqman menjelaskan, kemarin itu kondisi mulai menurun setelah menjalankan kemoterapi yang ketiga.

” Kita tentu rasa berduka, karena kondisi Sultan Sepuh ini sebenarnya sudah sakit dan akhirnya kemarin hari Selasa (21/7) beliau ngedrop sejak jam 2 siang,”

BACA YUK:  PT Permodalan Nasional Madani Cabang Cirebon Lakukan Penandatanganan Kerja Sama dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon

“Padahal, sebelumnya beliau jam 12 masih ngobrol dengan permaisuri dan keluarga,” tambahnya.

Bahkan, kata Luqman, sebelum Sultan Sepuh menghembuskan nafas terakhirnya selalu menemani di samping beliau sambil membisiki kalimat lafad Allah.

“Saya selalu menemani beliau dan selalu membisiki lafad-lafad Allah disampingnya. Dokter yang menangani pun, hanya berkata mukjizat dari Allah,” ungkapnya.

Kepergian Sultan Sepuh ini menjadi duka yang terdalam bagi keluarga Kesultanan Cirebon. Apalagi, menurut Luqman, Sultan Sepuh sejak jumenengan tahun 2010 sampai 2020 baru 10 tahun, tapi kita lihat sudah banyak sekali peninggalan beliau yang kemajuannya yang ada di keraton.

BACA YUK:  Peringati Hari Baznas, Bupati Cirebon Dorong Masyarakat Salurkan Zakat Melalui Baznas

Sebelum wafat, kata Luqman, beliau berpesan untuk selalu menjaga adat dan tradisi yang sudah ada, jangan sampai tradisi turun temurun itu tidak dilestarikan.

“Mudah-mudahn beliau diterima disisi Allah SWT, dan diampuni dosa-dosanya,” harap Luqman. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *