Puncak Bulan Bahasa, MGMP Bahasa Indonesia Kota Cirebon Gelar Seminar Nasional dan Lokakarya

Cirebon, 28 Oktober 2015,- Dalam rangka puncak Bulan Bahasa, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia tingkat Kota Cirebon menggelar Seminar Nasional dan Lokakarya di Aula Dinas Pendidikan, Jl. Bypass, Kota Cirebon.

 

Kegiatan tersebut membahas mengenai pembelajaran kreatif inovatif yang disampaikan oleh Ir. Anang Bambang selaku Manajer Operasional Ganesha Operation dan lokakarya berupa penjelasan tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang disampaikan oleh Prof. Dr. H. Abdul rozak, M.Pd selaku guru besar dan Dekan FKIP Unswagati Cirebon.

BACA YUK:  Selama Libur Nataru 2023/2024, 120.802 Penumpang KA Berangkat dari Wilayah Daop 3 Cirebon

 

Pada saat pembukaan, kegiatan itu juga sekaligus mengumumkan para pemenang perlombaan yang diadakan dalam rangka bulan bahasa, yaitu Baca Puisi, Menulis Cerpen, Baca Cerita, Musikalisasi Puisi, dan Mading.

 

Ketua Panitia Bulan Bahasa, Cecep Ahyani M.Pd, mengatakan kegiatan kali ini merupakan acara puncak dalam rangka Bulan Bahasa tahun ini, sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda.

 

“Seminar ini merupakan acara puncak dalam rangka bulan bahasa tahun ini, yang diisi oleh pemberian materi tentang Pembelajaran Kreatif Inovatif serta Penelitian Tindakan Kelas atau PTK.” Tuturnya.

BACA YUK:  Surat Suara Pilpres dan DPD Tiba di Gudang Logistik KPU Kota Cirebon

 

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penerapan ajaran baru di dalam kelas untuk mendongkrak kualitas belajar siswa siswi apakah berhasil atau tidak.

 

“Mengapa kita memilih PTK sebagai materi kali ini, berawal dari kegelisahan banyak guru di kota Cirebon, karena ada guru yang bertahan di tingkat IVA dan merasa kesulitan untuk naik ke IVB, setelah diteliti ternyata PTK mereka banyak kesalahan. Kemudian hal ini diungkap di forum MGMP, maka dipilihlah materi PTK ini.” Ungkapnya.

 

BACA YUK:  Bupati Imron Ajak Masyarakat Daftarkan Tanahnya

Cecep menambahkan, ia berharap dengan adanya kegiatan ini, ketika pulang kerumah ada perubahan yang dibawa. Kurikulum boleh berganti-ganti, tetapi orang dibalik kurikulum tersebut yaitu guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam sistem pembelajaran. (AC530)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *