Puluhan Mahasiswa Fakultas Psikologi UI Sambangi Sekolah Alam Wangsakerta Cirebon, ini Tujuannya

Cirebon,- Sebanyak 48 mahasiswa semester V dan 4 orang dosen dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) menyambangi Sekolah Alam Wangsakerta yang berada di Blok Karang Dawa, Desa Setupatok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Selama tiga hari mulai dari tanggal 11 -1 3 November 2022, puluhan mahasiswa Fakultas Psikologi UI tersebut belajar mengenai pengembangan masyarakat berbasis komunitas dengan langsung berada di lapangan.

Dicky Chresthover Pelupessy, Ph.D, selaku Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan mengatakan kehadiran puluhan mahasiswa dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ke Sekolah Alam Wangsakerta di Kabupaten Cirebon ini dalam rangka program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mereka, lanjut Dicky, belajar mengenai pengembangan masyarakat berbasis komunitas.

BACA YUK:  Pj Wali Kota Minta Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Fokus terhadap Penurunan Tingkat Kehilangan Air

“Selama tiga hari mulai tanggal 11 – 13 November 2022 mereka belajar pengembangan masyarakat berbasis komunitas. Ini merupakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” ujar Dicky saat dihubungi About Cirebon melalui pesan singkat, Senin (14/11/2022).

Dicky menjelaskan dipilihnya Sekolah Alam Wangsakerta sebagai tempat program MBKM ini, karena Wangsakerta memiliki kapasitas dan pengalaman melakukan pengembangan masyarakat. Selain itu, Wangsakerta berada di tengah masyarakat dengan kegiatan-kegiatan yang bisa langsung teramat oleh mahasiswa.

“Wangsakerta ini memiliki kapasitas dan pengalaman. Mahasiswa di sini belajar mengenai masalah nyata yang dihadapi komunitas dan menganalisis akar masalah untuk mengembangkan masyarakat. Apalagi, saya pribadi kenal secara personal dengan pendiri dan penggerak Wangsakerta, Mbak Ida dan Mas Wakhit,” ungkap Dicky.

BACA YUK:  38.867 KPM di Kota Cirebon Terima Bantuan Pangan Beras Tahun 2024

Dicky berharap, setelah dari Wangsakerta dan mahasiswa kembali ke kampus bisa merefleksikan pengalamannya selama tiga hari berada bersama Wangsakerta. Karena, menurut Dicky, tidak ada pretensi dan akan ada segera tindak-tindakan untuk kedepannya.

“Karena fokusnya adalah pembelajaran. Jadi keterpaparan dan pengalaman selama tiga hari, diharapkan seperti bibit yang tersemai dan berkembang suatu saat ini,” katanya.

Pihaknya juga berharap kepekaan mahasiswa terhada masalah komunitas meningkat dan mereka mau meningkatkan kapasitas atau keterampilan untuk menganalisis masalah komunitas dan diikuti dengan menjadi bagian dari upaya serius menemukan solusinya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *