Pj Wali Kota Cirebon: Tantangan Kota Cirebon Kedepan Masih Banyak dan Perlu Perubahan

Cirebon,- Hari Jadi Kota Cirebon ke-649 bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1440 Hijriah dan momentum tersebut untuk melakukan perubahan di Kota Cirebon.

Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon, H. Dedi Taufik mengatakan bahwa tantangan kedepan untuk Kota Cirebon masih banyak. Walaupun beberapa bulan belakangan sudah meraih beberapa prestasi dan mengalami peningkatan.

“Maka kita harus terus melakukan perubahan-perubahan kedepan, apalagi tantangan-tantangan di depan sangat banyak,” ujarnya usai menghadiri Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Cirebon dalam rangka Hari Jadi Kota Cirebon, Selasa (11/9/2018).

BACA YUK:  Hadirkan Mudik Hepi, Telkomsel Berangkatan 1.100 Pemudik ke Berbagai Kota

Apalagi, lanjut Dedi, yang dikatakan oleh Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan ada tiga poin untuk mereposisi Kota Cirebon.

“Namun menurut saya kita harus mengemas koneksivitas atau dikemas menjadi industri pariwisata yang memang menjadi icon Kota Cirebon,” terangnya.

Industri Pariwisata Kota Cirebon, kata Dedi, di dalamnya ada beberapa aneka ragam, seperti fashion, makanan, seni budaya, dan cagar budaya.

“Maka kita harus bersama-sama menjaga potensi yang ada di Kota Cirebon untuk perubahan,” jelasnya.

Lanjut Dedi, kita harus kemas juga momentum perubahan dengan mereposisi, karena mereposisi itu banyak, multi pihak baik di dalam pelakunya, atau dari perangkat daerah dan lain sebagainya.

BACA YUK:  Info Loker! Lowongan Kerja Terbaru untuk Skalelagge House di bulan Februari 2024

“Momentum untuk mereposisi harus melalu introspeksi diri kita untuk menjawab tantangan Kota Cirebon kedepan,” terangnya.

Menurut Dedi, banyak isu-isu yang terjadi di Kota Cirebon yang harus segera lakukan dan perlu ada loncatan. Sehingga harus menyelesaikan semua permasalahan-permasalahan di Kota Cirebon.

“Banyak masalah disini, seperti sampah, kebersihan dan itu yang menjadi konsen kita,” ungkapnya.

Kemudian, kata Dedi, masalah sungai dan lain sebagainya yang harus berkolaborasi dengan beberapa pengamat lingkungan, pemerharti lingkungan, dan seluruh lapisan masyarakat.

“Sehingga, padu serasi ini penting, terutama di Kota Cirebon ini. Kegotongroyongan, kebersamaan, untuk melakukan gerakan yang harus dilakukan kedepan,” tutupnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *