Pesan Gubernur Jawa Barat Hasil Evaluasi Penanganan Covid-19 di Kota Cirebon

Cirebon,- Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Cirebon semakin bertambah. Data pusat informasi dan koordinasi Covid-19 Kota Cirebon mencatat total sampai tanggal 3 Juli 2020 menjadi 25 orang.

Dari total 25 orang yang terkonfirmasi Positif Covid-19, 15 orang diantaranya masih dalam pengawasan, 8 orang sembuh, dan 2 orang meninggal dunia.

Dengan bertambahnya pasien positif di Kota Cirebon, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berdoa agar Kota Cirebon dijauhkan dari kenaikan Covid-19.

“Doa saya untuk Kota Cirebon, mudah-mudahan dijauhkan dari kenaikan Covid-19 karena ketidakdisiplinan,” ujar Kang Emil saat Video Conference bersama Pemerintah Kota Cirebon di Ruang Adipura Balaikota Cirebon, Jumat (3/7/2020).

Terkait dengan kasus import Covid-19 di Kota Cirebon, menurut Kang Emil, memang masuk dalam resiko tinggi, karena Cirebon masuk dalam kota wisata, dan orang ingin berkunjung.

BACA YUK:  DPRD Kota Cirebon dan Tim Asistensi Fokus Bahas Perubahan Ruang TPU Sunyaragi

“Kami kemarin lakukan testing di Puncak itu orang Jakarta yang positif swab. Kami lakukan testing PCR di Kota Bogor, ternyata banyak yang bukan orang Bogor, tapi orang-orang yang berkunjung ke Kota Bogor. Sehingga ini pelajaran untuk semua Kota/Kabupaten,” katanya.

“Tantangan di Jawa Barat, apalagi Kota Bandung misalkan, itu kasus yang datang dari orang yang tidak bisa ketahui itu paling rawan,” tambahnya.

Sehingga, Kang Emil, memberikan arahan kepada Pemerintah Kota Cirebon untuk membuat aturan bagi warga yang ingin keluar Kota Cirebon untuk membuat surat pemberitahuan.

“Coba bapak membuat aturan kepada warga yang ingin keluar kota untuk membuat surat pemberitahuan. Tidak usah surat ijin seperti Jakarta, cukup surat pemberitahuan saja, supaya bapak jadikan orang-orang yang membuat surat tersebut sebagai orang yang perlu diwaspadai,” tegasnya.

BACA YUK:  Disnaker Kota Cirebon Buka Posko Aduan Perihal THR

Bila bapak ada extra rapid test atau PCR, tambah Kang Emil, bapak bisa langsung testing ke orang-orang yang melaporkan dirinya yang akan berpergian.

“Coba lakukan itu, minimal itu akan mengurangi ketidaksiagaan pada saat orang itu hilir mudik,” jelasnya.

Untuk perekonomian di Kota Cirebon,
menurut kang Emil, dipersilakan buka sesuai dengan AKB dan meminta Wali Kota Cirebon untuk rajin-rajin turun untuk merazia utamanya terkait penggunaan masker.

Dalam kesempatan tersebut, Kang Emil menyampaikan bahwa, kinerja gugus tugas Kota Cirebon harus ditingkatkan, masih kurang optimal.

“Dalam catat kami, website susah diakses. Sehingga, warga kami ingin mengetahui perkembangan Kota Cirebon secara digital mengalami kesulitan,” ungkapnya.

BACA YUK:  Rapat Paripurna DPRD Kota Cirebon, Seluruh Fraksi Tolak Raperda RTRW Kota Cirebon 2024-2044

“Jadi tolong diarahkan tim gugus tugasnya untuk terus mengupdate situasi. Karena, umur Covid ini masih panjang,” tambahnya.

Bahkan, tambah Kang Emil, update data yang harusnya menggunakan aplikasi, dominannya masih banyak menggunakan manual. Sehingga, potensi errornya masih tinggi.

“Kenapa data ini penting, karena hanya itu sumber keputusan kita. Kalau keputusan kitanya baik, karena datanya baik, kalau datanya kurang baik, keputusannya juga jadi pakira-kira,” jelasnya.

“Nah inilah yang membuat keputusan akhirnya tidak tepat sasaran. Oleh karena itu, salah PR (pekerjaan rumah) Kota Cirebon dalam evaluasi kita adalah update data masih kurang,” pungkasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *